KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Segmen pasar online atau e-commerce masih mendominasi pendapatan perusahaan logistik, SiCepat Ekspres dalam kuartal III 2019. Chief Marketing Officer (CMO) SiCepat, Wiwin Dewi Herawati menyatakan bila terdapat lebih dari satu juta penjual yang menggunakan jasanya. Baca Juga: Bukalapak segera ekspansi ke pasar Timur Tengah "Segmen e-commerce masih mendominasi, sekitar 90% dari keseluruhan segmen pengiriman. Sisanya, kami memiliki segmen B2B yang bergerak mengirimkan dokumen dan non- ecommerce, tapi jumlahnya memang masih kecil karena memerlukan penanganan khusus," ujarnya pada acara Business Update yang diadakan di bilangan Jakarta, Kamis (10/10). Dalam lima tahun ke depan, perusahaan yang berdiri sejak 2014 ini menargetkan bisa berada sebagai perusahaan logistik kedua terbesar di Indonesia. Seiring itu, SiCepat juga sudah melirik pasar ecommerce business di luar negeri, atau tepatnya perusahaan yang berada di kawasan regional Asia. Wiwin melanjutkan, sama halnya dengan pegiat bisnis logistik lain, pihaknya masih berhadapan dengan pencarian alamat saat ekspedisi berlangsung. Alamat yang tidak tercantum dengan lengkap dan jelas, terkadang, menjadi tantangan besar bagi pihaknya memenuhi waktu pengiriman 15 jam sebagaimana yang dijanjikan. "Hal ini kami tangani dengan membagi kurir pengantaran, kami bagi per klaster atau wilayah. Ada kurir yang hanya bertugas melakukan pick up dan mengantar ke tujuan. Bagi kurir yang mengantar ke tujuan, kami tempatkan kurir klaster daerah tersebut," jelasnya. Baca Juga: Menjaga kelangsungan bisnis judi dengan teknologi terkini (2) Tantangan lain yang dilihat Wiwin adalah promo yan digencarkan kompetitor. Keberadaan promo free ongkir, juga berpotensi mengancam biaya ekspedisi. Namun dirinya melihat, pada tahun 2020 mendatang, pihaknya memiliki peluang untuk berkembang lebih jauh seiring dengan melambungnya bisnis perdagangan digital. Wiwin berkata, SiCepat bisa mengembangkan pula market share yang saat ini masih di posisi 5 atau 6. "Selain itu pembangunan infrastruktur saat ini sudah lebih baik, terutama jalan tol dan lain-lain. Ini memudahkan mobilisasi dalam pengiriman barang juga," tutupnya.
Segmen e-commerce masih mendominasi pendapatan SiCepat pada kuartal III 2019
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Segmen pasar online atau e-commerce masih mendominasi pendapatan perusahaan logistik, SiCepat Ekspres dalam kuartal III 2019. Chief Marketing Officer (CMO) SiCepat, Wiwin Dewi Herawati menyatakan bila terdapat lebih dari satu juta penjual yang menggunakan jasanya. Baca Juga: Bukalapak segera ekspansi ke pasar Timur Tengah "Segmen e-commerce masih mendominasi, sekitar 90% dari keseluruhan segmen pengiriman. Sisanya, kami memiliki segmen B2B yang bergerak mengirimkan dokumen dan non- ecommerce, tapi jumlahnya memang masih kecil karena memerlukan penanganan khusus," ujarnya pada acara Business Update yang diadakan di bilangan Jakarta, Kamis (10/10). Dalam lima tahun ke depan, perusahaan yang berdiri sejak 2014 ini menargetkan bisa berada sebagai perusahaan logistik kedua terbesar di Indonesia. Seiring itu, SiCepat juga sudah melirik pasar ecommerce business di luar negeri, atau tepatnya perusahaan yang berada di kawasan regional Asia. Wiwin melanjutkan, sama halnya dengan pegiat bisnis logistik lain, pihaknya masih berhadapan dengan pencarian alamat saat ekspedisi berlangsung. Alamat yang tidak tercantum dengan lengkap dan jelas, terkadang, menjadi tantangan besar bagi pihaknya memenuhi waktu pengiriman 15 jam sebagaimana yang dijanjikan. "Hal ini kami tangani dengan membagi kurir pengantaran, kami bagi per klaster atau wilayah. Ada kurir yang hanya bertugas melakukan pick up dan mengantar ke tujuan. Bagi kurir yang mengantar ke tujuan, kami tempatkan kurir klaster daerah tersebut," jelasnya. Baca Juga: Menjaga kelangsungan bisnis judi dengan teknologi terkini (2) Tantangan lain yang dilihat Wiwin adalah promo yan digencarkan kompetitor. Keberadaan promo free ongkir, juga berpotensi mengancam biaya ekspedisi. Namun dirinya melihat, pada tahun 2020 mendatang, pihaknya memiliki peluang untuk berkembang lebih jauh seiring dengan melambungnya bisnis perdagangan digital. Wiwin berkata, SiCepat bisa mengembangkan pula market share yang saat ini masih di posisi 5 atau 6. "Selain itu pembangunan infrastruktur saat ini sudah lebih baik, terutama jalan tol dan lain-lain. Ini memudahkan mobilisasi dalam pengiriman barang juga," tutupnya.