KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit bisnis hotel merupakan segmen bisnis PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang terkena dampak paling besar pada periode 2020, karena penjagaan jarak, pembatasan perjalanan, dan penutupan bandara untuk penerbangan komersial baik di Jakarta maupun Bali. VP Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman menjelaskan tingkat hunian hotel turun drastis, mengakibatkan penurunan drastis pendapatan perhotelan sekitar 72,9% untuk periode 2020. SSIA menutup hotel bintang 5 Grand Melia Jakarta (GMJ), Hotel Melia Bali (MBH) dan Banyan Tree Ungasan Resort (BTUR) sejak akhir Maret atau awal April hingga akhir Mei 2020.
"Perseroan memperkirakan industri perhotelan akan memulai periode pemulihan dengan pergerakan lambat di awal tahun 2022. Semua hotel telah bersiap untuk bertindak secara gesit untuk menangani masalah kesehatan dan keselamatan. SSIA telah merevisi strategi komersial dengan memperhatikan standar kesehatan dan keselamatan," jelas Erlin Erlin dalam siaran resmi, Kamis (29/4). Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) bukukan marketing sales Rp 82,5 miliar di 2020 Unit bisnis SSIA hospitality membukukan pendapatan sebesar Rp 219,8 miliar 2020, turun 72,9% dibandingkan Rp 811,4 miliar di 2019. Tingkat hunian GMJ untuk 2020 berada di 15,4% dari 44,8% di 2019. Sedangkan tarif kamar rata-rata (ARR) untuk setahun penuh tahun 2020 adalah sekitar US$ 71,5 dari US$ 88,5 pada 2019.