Segmen komersial mendominasi kredit CIMB Niaga



JAKARTA. Penyaluran kredit komersial PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) per semester pertama 2013 mencapai Rp 62,15 triliun. Nilai tersebut meningkat 19% dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 52,31 triliun.

Handoyo Soebali, Direktur Commercial Banking & Syariah CIMB Niaga menghitung, bisnis perbankan komersial tersebut memberi kontribusi sebesar 41% terhadap total penyaluran kredit CIMB Niaga yang mencapai Rp150,95 triliun per 30 Juni 2013. Sementara, segmen korporasi sebesar 28% dan konsumer sebesar 31%.

Strategi bank berkode saham BNGA dalam meningkatkan pertumbuhan kredit di perbankan komersial antara lain melalui pengembangan bisnis yang agresif, dengan memanfaatkan business referral dari nasabah-nasabah lama.


“Selain itu, kami juga lebih memaksimalkan potensi di sektor-sektor yang lebih tahan terhadap tekanan krisis,” terang Handoyo.

Menurutnya, di tengah tekanan faktor eksternal yang dipengaruhi oleh perekonomian global dan valuasi rupiah, CIMB Niaga terus membidik sektor-sektor yang diharapkan masih berpotensi untuk terus tumbuh, seperti otomotif, consumer goods, manufaktur dan perdagangan, serta pariwisata.

“Kami juga terus berekspansi dengan mengembangkan jaringan layanan ke berbagai lokasi di Indonesia, agar semakin banyak lagi masyarakat yang bisa memperoleh layanan serta produk perbankan komersial CIMB Niaga,” kata Handoyo.

Perbankan komersial ini memiliki sejumlah unit bisnis untuk pembiayaan ke nasabah. Salah satunya adalah Mikro Laju. Mikro Laju CIMB Niaga merupakan unit bisnis yang menangani kredit mikro berbasis agunan sampai dengan Rp1 miliar.

Per 30 Juni 2013, Mikro Laju CIMB Niaga tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,37 triliun, tumbuh 35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan itu, Mikro Laju CIMB Niaga menjadi unit bisnis yang paling tinggi pertumbuhannya di perbankan komersial.

Unit bisnis dengan pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah high-end commercial banking. Melayani kebutuhan nasabah perusahaan dengan plafon sampai Rp200 miliar, per 30 Juni 2013, produk ini telah mengucurkan pembiayaan sebesar Rp33,26 triliun, tumbuh 22% dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

Menempati posisi ketiga dari sisi pertumbuhan tertinggi adalah commercial linkage. Dengan plafon hingga Rp150 miliar, Commercial Linkage tercatat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp8,27 triliun kepada nasabahnya, meningkat 18% dibandingkan pencapaian di periode yang sama tahun sebelumnya.

Satu unit bisnis lainnya di perbankan komersial adalah Small Medium Enterprise (SME) Commercial Banking, Melayani nasabah perusahaan dengan kebutuhan kredit hingga Rp25 miliar. Per 30 Juni 2013 SME commercial banking telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp18,25 triliun, meningkat 13% dibandingkan 30 Juni 2012.

Ke depan, tidak tertutup kemungkinan CIMB Niaga akan membentuk Direktorat UMKM tersendiri dengan memecah portofolio komersial yang ada.

Handoyo optimistis, perbankan komersial masih dapat mencatatkan pertumbuhan yang positif hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: