Segmen pembiayaan multiguna semakin bertenaga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen pembiayaan otomotif selama ini masih mendominsi portofolio bisnis industri multifinance. Namun perlahan tapi pasti, segmen pembiayaan multiguna perlahan mulai menunjukan kontribusi.

Ambil contoh PT Adira Dinamika Multi Finance. Bagi anak usaha Bank Danamon ini, segmen multiguna memang masih berstatus minoritas. Tapi menurut Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli pertumbuhan segmen ini cukup menggembirakan. "Hingga semester pertama tahun ini porsi dari multipurpose sekitar 5%," kata dia kepada KONTAN, belum lama ini.

Selama enam bulan pertama tahun ini, Adira Finance sudah mengucurkan pembiayaan sebesar Rp 18,4 triliun. Artinya dari pencapaian itu, sekitar Rp 920 miliar di antaranya berasal dari segmen multiguna.


Pencapaian ini terbilang menggembirakan. Maklum, di tahun-tahun sebelumnya sumbangan kredit dari segmen ini baru ada di kisaran 1% sampai 2%. Mayoritas kredit perusahaan pembiayaan ini tersedot ke kredit kendaraan bermotor.

Laju pembiayaan multiguna terdorong oleh sejumlah faktor. Di antaranya adalah penetrasi yang semakin dalam di segmen lewat berbagai promosi dan gimmick. Hal lain yang turut mendorong bisnis ini adalah meningkatnya kebutuhan dana masyarakat.

Kredit multiguna ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan berbagai keperluan. Mulai dari renovasi rumah, pendidikan, hingga kesehatan.

Karena memiliki prospek cukup cerah, perusahaan pembiayaan lain MNC Finance berambisi tettap menggenjot kinerja di segmen pembiayaan multiguna. Padahal saat ini kontribusi pembiayaan multiguna di MNC Finance sudah cukup besar.

Direktur Utama MNC Finance Suhendra Lie menjelaskan, dari angka total pembiayaan sebesar Rp 1,15 triliun hingga setengah tahun pertama 2018, sekitar 30% diantaranya dari segmen pembiayaan multiguna. Sedangkan kredit mobil bekas masih mendominasi dengan 60%.

Tapi ia melihat, perusahaannya masih bisa mengeruk peluang lebih dalam di segmen multiguna. "Kami menargetkan dalam dua tahun porsi dari bisnis ini dan pembiayaan mobil bekas bisa lebih berimbang," ungkapnya.

Mandiri Tunas Finance (MTF) juga tak mau ketinggalan lebih mengoptimalkan potensi di bisnis multiguna. Terlebih, Direktur MTF Armendra mengakui margin bunga segmen tersebut lebih lebar ketimbang pembiayaan kendaraan. Dengan cara ini bisa membantu MTF menjaga marjin setelah adanya kenaikan suku bunga acuan.

Di sisi lain, bisnis ini juga dinilai masih cukup kebal dari persaingan dengan pelaku usaha peer to peer lending. Soalnya segmen nasabah yang kedua pelaku usaha pembiayaan ini relatif berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie