Sehari, 8000 pengguna Blue Bird pesan dari ponsel



JAKARTA. Layanan berbasis lokasi berhasil mencuri perhatian pengguna perangkat ponsel di Indonesia, karena dianggap memenuhi kebutuhan sehari-hari. Aplikasi mobile Blue Bird merupakan salah satu contoh aplikasi digital berbasis lokasi yang sukses di Indonesia.

Aplikasi Blue Bird dipakai pengguna untuk memesan taksi. Menurut Noni Purnomo, Presiden Direktur Blue Bird Group, setiap harinya ada sekitar 6.000 sampai 8.000 pemesanan taksi Blue Bird dengan aplikasi yang tersedia di platform Android, iOS, Windows Phone, dan BlackBerry.

Meskipun, pemesanan taksi lewat sambungan telepon jauh lebih besar, sekitar 25.000 pemesanan setiap harinya. Pihak Blue Bird sendiri berharap semakin banyak pengguna yang memanfaatkan layanan dari aplikasi ini.


“Kelebihan memesan taksi Blue Bird dari aplikasi digital adalah, pengguna tidak perlu antre di area publik,” kata Noni dalam diskusi Advertising Platform in Location Based Media yang digelar Asia Pacific Media Forum (APMFx) di Jakarta, Selasa (11/2).

Pengguna dapat mengetahui lokasi taksi terdekat yang sedang menjemputnya melalui peta digital di aplikasi yang telah terintegrasi dengan Global Positioning System (GPS) di taksi. Sehingga, pengguna dapat memantau dan memperkirakan kehadiran taksi yang dipesan.

Blue Bird sendiri mengalirkan dana investasi Rp 50 miliar untuk sistem aplikasi, GPS, termasuk untuk call center dan sistem back end.

Perusahaan taksi terbesar di Indonesia ini juga berencana memberi layanan pembayaran online. Namun, menurut Noni, hal itu dimungkinkan jika jaringan telekomunikasi di Indonesia sudah merata dan andal. (Aditya PanjI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan