KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu startup yang tengah berkembang saat ini adalah di layanan kesehatan. Seperti Sehati yang memfokuskan diri memberikan informasi seputar kehamilan hingga proses kelahiran. Setelah mendapat injeksi modal tahun lalu, Sehati melakukan merger dengan TeleCTG, aplikasi digital untuk pemeriksaan ibu hamil. Ari Waluyo, Pendiri dan Chief Executive Officer Sehati, memaparkan dengan aksi penggabungan usaha yang tidak disebut nilainya tersebut, Sehati ingin menambah layanan di sisi teknologi untuk membantu pemeriksaan janin pada ibu hamil.
Saat ini, fitur layanan yang ada di startup tersebut baru dua, yakni Ibu Sehati dan Bidang Sehati. Nah, saat ini, sedang dikembangkan fitur Sehati TeleCTG. Khusus di fitur terakhir yang masih proses pengembangan, bakal memudahkan pemeriksaan ibu hamil yang berada di daerah-daerah. Ambil contoh Kupang. "Jadi alat dan fitur tersebut untuk ibu hamil di daerah," katanya, Rabu (23/1). Supaya proses pemeriksaan dan analisa ibu hamil di daerah lancar, Sehati sudah menjalin kerjasama dengan para dokter dari rumahsakit pendidikan di Universitas Indonesia serta Universitas Padjajaran. "Jadi para dokter itu sebagai pusat konsultasi yang akan memberitahukan risiko di masa kehamilan serta memberikan ekspertise secara real time," tuturnya. Sejatinya TeleCTG adalah alat pemeriksa kehamilan untuk ibu hamil serta janin selama 40 minggu masa kehamilan. Nah, hasil dari pemeriksaan tersebut bisa dikirim secara online atau digital ke para dokter. Makanya, alat ini difokuskan dipakai untuk para bidang yang ada di daerah terpencil.
TeleCTG sendiri masih melakukan pilot project terhadap teknologi terebut sejak akhir tahun lalu. Dalam enam bulan ke depan, pihaknya bakal mengoperasikan teknologi tersebut di 14 Puskesmas di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Setelah itu, barulah Sehati bakal mendistribusikan alat pendeteksi tersebut wilayah ke Jawa Barat dan Jawa Timur. Tak berhenti sampai di sana, ekspansi pemasaran juga bakal berlanjut ke rumahsakit yang ada serta dokter spesialis. "Atau para bidang yang mempunyai klinik pribadi," jelasnya. Tak cuma pasar dalam negeri saja, Sehati juga tengah menjajaki perluasan pemasaran teknologi pendeteksi janin tersebut di pasar luar negeri. Yakni ke Filipina serta Vietnam. Bila proses perizinan tidak mengalami kendala, ia targetkan teknologi yang dipunyai Sehati tersebut sudah bisa beroperasi pada akhir tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon