Seirama, IHSG memerah ikuti bursa Asia pagi ini



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah mengawali perdagangan awal pekan Senin (25/4). Mengacu data RTI, indeks dibuka turun tipis 0,05% atau 2,475 poin ke level 4.912,26.

Tercatat 71 saham bergerak turun, 107 saham bergerak naik, dan 61 saham stagnan. Di awal perdagangan ini melibatkan 824 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 627,1 miliar.

Pelemahan IHSG pagi ini seiring laju perdagangan bursa regional. Bursa saham Asia jatuh, Senin (25/4) dipicu saham berbasis telekomunikasi yang menyeret pelemahan bursa Jepang dan investor menanti keputusan kebijakan The Fed dan Bank of Japan (BOJ) pekan ini.


Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3 % menjadi 132,73 pukul 09:08 pagi waktu Tokyo. "Pelaku pasar mencari penggerak baru untuk risiko pekan ini," kata Bernard Aw, ahli strategi pasar di IG Asia Pte.

Pasar di Australia dan Selandia Baru ditutup untuk liburan. Sementara para ekonom mengharapkan The Fed untuk mempertahankan suku bunga AS tidak berubah di saat mereka bertemu pada hari Rabu nanti, mayoritas kecil dari analis memproyeksikan bahwa bank sentral Jepang akan meningkatkan stimulus moneter pada pertemuan mereka hari berikutnya.

Sementara, China akan merilis data keuntungan industri bulan Maret pada Rabu, Sedangkan, Jepang merilis data inflasi, penjualan ritel dan pengangguran pada Kamis.

Laporan keuangan atau laba perusahaan masih menjadi perhatian pasar, dengan Jepang Nomura Holdings Inc dan bank-bank besar China dijadwalkan untuk melaporkan pekan ini.

Pagi ini, indeks Topix Jepang turun 0,5 % setelah naik sebanyak 0,4 %. Indeks acuan naik untuk empat sesi berturut-turut ke level tertinggi sejak Februari pekan lalu.

Meski demikian, para analis meyakini IHSG akan bergerak naik melanjutkan penguatan pekan kemarin. Menelisik idari capital inflow yang masih terus berlanjut, dibarengi oleh rilis data perekonomian dalam negeri yang menunjukkan kondisi stabil dtambah lagi menjelang dilansirnya paket kebijakan XII juga akan turut mendorong kenaikan IHSG dalam waktu dekat.

"Support 4856 perlu dipertahankan, sedangkan resistance 4935 perlu ditembus untuk memperkuat pola kenaikan IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat," ujar William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities dalam Risetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto