KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) atau Mayapada Healthcare Group telah melaporkan laporan keuangan hingga periode 30 September 2023. SRAJ meraih kenaikan pendapatan yang didorong pertumbuhan pendapatan rawat inap.
Merujuk laporan keuangan yang dirilis pada Senin (30/10), pendapatan SRAJ bertumbuh 29,61% year on year (yoy) menjadi Rp 1,81 triliun per akhir kuartal ketiga 2023. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,40 triliun.
Pendapatan SRAJ selama periode Januari-September 2023 masih didominasi pendapatan rawat inap yang mencapai Rp 810,25 miliar. Angka ini meningkat 61,57%, dari semula Rp 501,47 miliar.
Kemudian ada pendapatan obat-obatan sebagai kontributor terbesar kedua dengan nilai Rp 423,90 miliar. Dan disusul pendapatan poliklinik Rp 274,13 miliar, laboratorium Rp 189,29 miliar, radiologi Rp 103,66 miliar, hemodialisa Rp 25,47 miliar, dan pemeriksaan medis Rp 15,50 miliar. Namun, seluruh pendapatan tersebut dikurangi diskon pasien sebesar Rp 17,40 miliar.
Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Baru Serap 50% Anggaran Capex Tahun Ini Pada saat yang sama, beban langsung SRAJ meningkat 30,69% menjadi Rp 1,29 triliun. Sehingga menghasilkan laba bruto naik 27,03%, dari sebelumnya Rp 412,33 miliar menjadi Rp 523,82 miliar.
Di sisi lain, SRAJ juga mesti menanggung kenaikan beban penjualan hingga 77,18%. Per akhir September 2023, angkanya tercatat mencapai Rp 25,77 miliar, dari yang semula Rp 14,54 miliar.
Begitu pun dengan beban umum administrasi yang meningkat 11,11% menjadi Rp 435,49 miliar.
Hingga 30 September 2023, SRAJ masih membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 39,62 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan Rp 36,41 miliar per 30 September 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat