JAKARTA. Kebijakan penurunan harga premium dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500 per liter sejak 1 Desember mendongkrak penjualan premium di wilayah pemasaran region III PT Pertamina (Persero) sebesar 37,9%. Pertamina menyebut, kenaikan pembelian tersebut karena masyarakat dan pengusaha SPBU menahan pembelian sampai harga diturunkan.Dalam catatan General Manager Pemasaran BBM Retail Region III Pertamina Maulanatazi, rata-rata konsumsi premium di wilayahnya sebelum harga diturunkan adalah 14.500 kiloliter per hari."Nah pada 1 Desember 2008 konsumsi naik menjadi 17.504 kiloliter, lalu pada 2 Desember naik lagi 21.920 kiloliter, 3 Desember menjadi 20.048 kiloliter, dan 4 Desember kemarin 20.521 kiloliter," ujar Maulanatazi, Jum'at (5/12). Sehingga kalau dirata-rata konsumsi premium mengalami kenaikan sebesar 37,9%.
Sejak 1 Desember, Konsumsi Premium Naik
JAKARTA. Kebijakan penurunan harga premium dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500 per liter sejak 1 Desember mendongkrak penjualan premium di wilayah pemasaran region III PT Pertamina (Persero) sebesar 37,9%. Pertamina menyebut, kenaikan pembelian tersebut karena masyarakat dan pengusaha SPBU menahan pembelian sampai harga diturunkan.Dalam catatan General Manager Pemasaran BBM Retail Region III Pertamina Maulanatazi, rata-rata konsumsi premium di wilayahnya sebelum harga diturunkan adalah 14.500 kiloliter per hari."Nah pada 1 Desember 2008 konsumsi naik menjadi 17.504 kiloliter, lalu pada 2 Desember naik lagi 21.920 kiloliter, 3 Desember menjadi 20.048 kiloliter, dan 4 Desember kemarin 20.521 kiloliter," ujar Maulanatazi, Jum'at (5/12). Sehingga kalau dirata-rata konsumsi premium mengalami kenaikan sebesar 37,9%.