DAMASKUS. Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah, mengatakan, jumlah korban tewas akibat serangan roket pemberontak ke gudang amunisi di kawasan kota Homs pada Kamis (1/8) kemungkinan akan terus bertambah. Data yang dihimpun lembaga tersebut menunjukkan, lebih dari 100 orang cidera akibat ledakan gudang amunisi tersebut. Sebagian besar dari korban ledakan mengalami luka serius. Sejumlah saksi yang sempat merekam insiden serangan itu menggambarkan, serangkaian ledakan berlangsung selama lebih dari satu jam ketika roket menghantam gudang amunisi tersebut.
Warga kota Homs yang merekam menggunakan handycam meneriakkan kalimat takbir "Allahu Akbar", yang dalam bahasa Arab memiliki arti "Allah Maha Besar". Kota Homs telah menjadi pusat serangan pemberontakan dalam dua tahun terakhir terhadap kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad, di mana PBB mengatakan lebih dari 100.000 orang tewas akibat pertikaian kedua kubu tersebut. Sebulan lalu, pasukan pemerintah melancarkan serangan untuk mengusir pemberontak dari Kota Homs, dan satu distrik utama berhasil direbut kembali pada hari Senin kemarin (28/7).