Sejak 2014, target ekspor perikanan tak tercapai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesenjangan realisasi dengan target ekspor perikanan Indonesia terus meningkat. Hal tersebut dianggap sebagai penurunan kinerja pemerintah.

"Kinerja ekspor perikanan sangat buruk karena meleset jauh dari target 38,85%," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Indonesia (Astuin), Hendra Sugandhi kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu.

Kesenjangan antara target dan realisasi ekspor perikanan semakin lebar. Sejak 2014, realisasi ekspor perikanan tidak mencapai target.


Berdasarkan data yang diberikan Hendra, target ekspor tahun 2014 mencapai US$ 5,1 miliar sementara realisasi hanya US$ 4,6. Sementara tahun 2015 dari target ekspor sebesar US$ 5,4 miliar hanya tercapai US$ 3,94 miliar. Begitu pula dengan tahun 2016 target sebesar US$ 6,82 miliar hanya tercapai US$ 4,17 miliar.

Tahun 2017 Hendra memperkirakan kejadian serupa akan kembali terjadi. Hendra memperkirakan realisasi ekspor perikanan Indonesia 2017 hanya mencapai sekitar US$ 4,2 miliar. Sementara target yang ditetapkan pemerintah sebesar US$ 7 miliar.

Hendra bilang pemerintah perlu mengoptimalkan potensi sumber daya perikanan. "Saat ini yang kita butuhkan bukan potensi, target, atau kuota, tetapi sejauh mana realisasi pemanfaatan potensi dan kuota secara optimal," terangnya.

Guna mencapai hal tersebut Hendra mengungkapkan 3 hal yang dibutuhkan. Pertama adalah dukungan kementerian serta institusi untuk melakukan percepatan pembangunan industri perikanan.

Kedua adalah membuat iklim yang kondusif bagi dunia usaha dengan mempermudah persyaratan dan transparansi perizinan. Sedangkan yang ketiga adalah pemanfaatan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang belum optimal dengan memberikan kesempatan pada pihak swasta nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto