Sejak 2020, Penerima Manfaat Kartu Prakerja Tembus 17 Juta Orang di Seluruh Indonesia



KONTAN.CO.ID - BALI. Pemerintah melaporkan penerima manfaat program kartu prakerja mencapai 17 juta orang di seluruh Indonesia sejak diluncurkanya program kartu prakerja pada tahun  2020 lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program kartu prakerja ini memberikan berbagai banyak pelatihan dalam meningkatkan keterampilan dan bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi bagi masyarakat penerima manfaat.

"Hasilnya, manfaat program pelatihan untuk pekerjaan dan kebiasaan belajar dengan teknologi digital telah meningkat secara signifikan sebesar 12 %(untuk manfaat program untuk pekerjaan ) dan 90% (untuk kegiatan belajar dengan menggunakan teknologi digital)," kata Airlangga dalam agenda Inclusive Lifelong Learning Conference, di Bali, Senin (3/7).


Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 56 Sudah Dibuka, Penuhi Syarat Ini Jika Ingin Mendaftar

Airlangga mengatakan bahwa Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam. Namun faktor kunci kemakmuran bangsa ini juga terletak pada pengembangan tenaga kerja yang berkualitas.

"Menyadari hal ini, saya memprioritaskan program keterampilan, pelatihan ulang, dan peningkatan keterampilan salah satunya dengan Kartu Prakerja sebagai agenda utama pemerintah," papar Airlangga.

Untuk itu, Indonesia berinisiatif bersama UNESCO Institute of Lifelong Learning untuk menyelenggarakan Inclusive Lifelong Learning Conference. Konferensi ini dihadiri oleh stakeholder terkait dari berbagai negara untuk membahas terkait peningkatan pengembangan tenaga kerja.

"Kami, sebagai pemerintah, perlu membuat kebijakan yang memungkinkan dan program yang efektif. Kita juga perlu berkolaborasi untuk mendorong inisiatif pembelajaran sepanjang hayat," jelas Airlangga.

Sebelumnya, seiring dengan melandainya kasus pandemi Covid-19, Pemerintah telah melakukan penyesuaian skema semi bansos pada Program Kartu Prakerja menjadi skema normal pada tahun 2023.

Program Kartu Prakerja tersebut akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pasca pelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Pendaftaran Kartu Prakerja Dibuka 2 Minggu Sekali

Selanjutnya terkait dengan pelaksanaan skema normal tersebut, pada tahun 2023 Pemerintah melakukan penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta senilai Rp4,2 juta per individu dengan rincian berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu yang akan diberikan sebanyak 1 kali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.

"Program Kartu Prakerja tersebut akan diimplementasi secara online, offline, maupun bauran serta memungkinkan bagi penerima bantuan sosial dari kementerian/lembaga lainnya seperti Kementerian Sosial, Bantuan Subsidi Upah, atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) untuk dapat menerima manfaat dari Program Kartu Prakerja," jelas Airlangga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto