KONTAN.CO.ID - TANGERANG SELATAN. Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Selatan mencatat penurunan pendonor darah semenjak adanya penyebaran virus corona yang kian masif.

Kepala Unit Donor Darah PMI Tangsel Suhara Manullang mengatakan, penurunan kian terlihat setelah adanya kebijakan membatasi diri menjalin kontak fisik secara langsung dengan orang lain (social distancing) guna mencegah penularan virus corona.

"Itu menyebabkan ada kesadaran masyarakat untuk tidak berkumpul. Dampaknya (pendonor) datang ke kantor berkurang. Biasanya 20 kantong sekarang 10 kantong, dratis banget," kata Suhara, Selasa (24/3).

Ingin Mendalami Kondisi Ekonomi? Yuk Langganan Business Insight

Baca Juga: Studi China: Orang dengan tipe darah A lebih rentan corona, apa golongan darahmu?

Menurut Suhara, penurunan pendonor darah ini sangat dikhawatirkan di tengah penyakit demam berdarah (DBD) yang meningkat. Padahal, kata Suhara, tidak ada penularan virus corona melalui aliran darah.

"Sementara untuk penularan itu tidak ada sama sekali, darah nular itu beda. Kemudian dari sisi lain penyakit lain DBD meningkat mereka kan butuh darah," kata dia. Suhara mengimbau masyarakat untuk tetap mendonor darah meski dalam waktu sementara ini tidak ada kegiatan yang dilakukan secara masal.

"Kami punya protap bisa datang ke kantor, atau mobil khusus kami datang," kata dia. Selain itu, PMI Tangsel pun menyiasati penurunan donor darah dengan mengirimkan surat edaran kepada rumah sakit untuk meminta donor pengganti kepada keluarga pasien yang menggunakan darah atau trombosit.

Baca Juga: Cegah penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan cara berikut

"Kami bikin strategi membuat edaran ke direktur rumah sakit supaya kalau rumah sakit minta darah, minta donor pengganti dari keluarga (pasien). Kami juga beri pemahaman keluarga," tutupnya. (Muhammad Isa Bustomi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sejak Social Distancing, Jumlah Pendonor Merosot di Tengah Peningkatan Kasus DBD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News