Sejam jelang rehat, IHSG bertahan di zona hijau di tengah turunnya bursa Asia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan Kamis (16/7). Mengutip RTI, pukul 10.49 WIB, indeks naik 0,51% ke level Rp 5.099,866.

Tercatat 175 saham naik, 200 saham turun, dan 162 saham stagnan. Total volume 4,47 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 2,74 triliun.

Enam dari 10 indeks sektoral menopang IHSG. Sektor aneka industri paling tinggi kenaikannya 2,02%. Sementara, sektor perdagangan paling dalam penurunannya 0,31%.


Di pasar reguler, asing catatkan net buy Rp 4,993 miliar. Sedangkan keseluruhan market asing catat net sell Rp 24,112 miliar.

Asal tahu, bursa Asia sedikit berubah pada perdagangan Kamis pagi karena investor bereaksi terhadap sejumlah data ekonomi China yang dirilis sebelumnya.

Baca Juga: IHSG dibuka rebound 0,41% menjelang rilis suku bunga BI, Kamis (16/7)

Saham China Daratan tergelincir di perdagangan pagi, dengan Shanghai Composite turun 0,58% sementara Shenzhen Component turun 0,369%. Pembuat chip terbesar di China, SMICelonjak 245% pada pembukaan pada hari pertama perdagangan di Shanghai, Kamis.

Pabrikan semikonduktor kontrak dipandang sebagai pemain penting dalam ambisi China untuk menjadi lebih mandiri dalam hal chip.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,4%. Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,34% dalam perdagangan pagi hari dan indeks Topix 0,13% lebih rendah.

Kospi Korea Selatan diperdagangkan 0,12% lebih rendah karena Bank of Korea mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan suku bunga dasar tidak berubah pada 0,5%.

Di Australia, S & P / ASX 200 diperdagangkan lebih rendah. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,64% lebih rendah.

China pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2020 tumbuh sebesar 3,2% dibandingkan dengan tahun lalu. Itu lebih tinggi dari ekspektasi pertumbuhan 2,5% pada kuartal April hingga Juni oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.

Sementara itu, penjualan ritel di bulan Juni turun 1,8% dalam setahun, jauh dari ekspektasi pertumbuhan 0,3% oleh analis dalam jajak pendapat Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto