Sejarah Hari Bhakti TNI AU 29 Juli, Peringati Gugurnya Adisutjipto, Adisumarmo



KONTAN.CO.ID - Hari Bhakti TNI AU 2023 diperingati pada 29 Juli. Tema Hari Bhakti TNI AU 2023 adalah "Dengan semangat jiwa patriot Hari Bhakti 29 Juli 1947, TNI AU bertekad untuk semakin profesional, modern, dan tangguh sebagai angkatan udara yang disegani di kawasan".

Sejarah peringatan Hari Bhakti TNI AU dilatarbelakangi oleh dua peristiwa penting yang terjadi dalam satu hari pada 29 Juli 1947.

Sedangkan hari berdirinya Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU adalah 9 April 1946. Lantas, peristiwa apa saja yang menjadi dasar peringatan Hari Bhakti TNI AU 29 Juli? 


Baca Juga: 18 Twibbon Hari Bhakti TNI AU 2023 untuk Dipasang di Sosmed, Yuk Ramaikan!

Sejarah Hari Bhakti TNI AU 29 Juli 1947

Salah satu sejarah monumental yang selalu diperingati jajaran TNI AU tiap tahun adalah Hari Bhakti TNI AU. Peringatan Hari Bhakti TNI AU pada 29 Juli 1947 dilatarbelakangi oleh dua peristiwa penting yang terjadi pada tanggal tersebut. 

Dirangkum dari laman resmi TNI AU, kedua peristiwa tersebut antara lain:

1. Pengeboman ke kubu pertahanan Belanda 

Peristiwa pertama, pada pagi hari, tiga kadet penerbang TNI AU yakni Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani, dan Kadet Sutarjo Sigit berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat yaitu kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Mereka melakukan pengeboman menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei. 

Baca Juga: Jokowi Disopiri Prabowo Naik Mobil Maung Saat Kunjungi Gudang Amunisi PT Pindad

2. Gugurnya tiga perintis TNI AU yakni Adisutjipto, Abdurahman Saleh, dan Adisumarmo

Peristiwa kedua yang menjadi latar belakang Hari Bhakti TNI AU 2023 adalah jatuhnya pesawat DAKOTA VT-CLA yang megakibatkan gugurnya tiga perintis TNI AU masing-masing Adisutjipto, Abdurahman Saleh dan Adisumarmo. 

Pesawat Dakota yang jatuh di daerah Ngoto, selatan Yogyakarta itu, bukanlah pesawat militer, melainkan pesawat sipil yang disewa oleh pemerintah Indonesia untuk membawa bantuan obat-obatan Palang Merah Malaya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Apresiasi Peran Kejaksaan dalam Pengembalian Aset Negara

Pesawat Dakota yang jatuh tersebut karena ditembak oleh dua pesawat militer Belanda jenis Kittyhawk. Pihak Belanda merasa kesal atas pengeboman para kadet TNI AU pada pagi harinya.

Sejak Juli 2000, di lokasi jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA (Ngoto) telah dibangun sebuah monumen perjuangan TNI AU untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan ketiga perintis TNI AU tersebut. 

Selain itu, di lokasi tersebut juga dibangun tugu dan relief tentang dua peristiwa yang melatar belakanginya. Di lokasi monumen juga dibangun makam Adisutjipto dan Abdurachman Saleh beserta istri-istri mereka.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Bhakti Adhyaksa ke 63, Selamat Hari Kejaksaan 2023

Sejarah TNI AU

Sejarah TNI AU untuk menjadi sebuah angkatan perang diwarnai berbagai peristiwa bersejarah. Diawali dengan berdirinya Badan Keamanan Rakyat Bagian Udara, kemudian berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat Jawatan Penerbangan.

Pada 23 Januari 1946, organisasi ini berkembang menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara. 

Kekuatan utama saat itu adalah pesawat-pesawat bekas rampasan penjajah Jepang seperti pesawat Cureng, Cukiu, Nishikoreng, Guntei, Sansikisin dan Hayabusha.

Baca Juga: Mengenal Amoxicillin dari Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping yang Timbul

Lalu, pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti dengan Angkatan Udara Republik Indonesia. 

Kini, tanggal 9 April diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Demikian sejarah Hari Bhakti TNI AU yang diperingati setiap 29 Juli dan sejarah hari lahirnya TNI AU. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News