Sejarah Hari Perawat Nasional dan PPNI yang Diperingati Setiap 17 Maret



KONTAN.CO.ID - Hari Perawat Nasional diperingati setiap tanggal 17 Maret. Peringatan ini dilakukan untuk mengapresiasi para tenaga profesional di bidang kesehatan, khususnya perawat. Sejarah Hari Perawat Nasional tidak lepas dari berdirinya organisasi profesi perawat yakni Persatuan Perawat Nasional Indonesia pada 17 Maret 1974.

Tema Hari Perawat Nasional 2023 dan HUT PPNI ke-49 ini adalah "Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme". 

PPNI adakah satu-satunya organisasi profesi yang mewadahi seluruh perawat di Indonesia. Organisasi ini dicetuskan oleh perintis perawat. 


Namun, sebelum lahir PPNI, sejarah keperawatan Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa penjajahan Hindia Belanda. 

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Bakti Rimbawan 2023 untuk Dipasang dan Bagikan di Media Sosial

Sejarah keperawatan di Indonesia 

Sejarah keperawatan di Indonesia lahir pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Dikutip dari buku "Dasar Keperawatan" (2022), oleh Ineke Patrisia, dkk, pada masa itu, umumnya perawat berasal dari penduduk pribumi dan disebut sebagai "velpleger". 

Kemudian, pada 1812-1816 saat pemerintahan dikuasai oleh VOC, mereka memiliki semboyan bahwa "kesehatan adalah milik manusia". 

Baca Juga: 25 Gambar Poster Ramadhan 2023 Gratis, Desain Menarik dan Estetik

Selanjutnya, mulai 1816 hingga 1942 saat pemerintahan kembali ke tangan Belanda, telah berdiri beberapa rumah sakit swasta milik misionaris Katolik dan Protestan seperti RS Persatuan Gereja Indonesia Cikini, RS Santo Carolus Salemba Jakarta, RS Santo Borromeus Bandung dan RS Elizabeth Semarang.

Pada 1819 juga didirikan beberapa rumah sakit negeri di Jakarta. Salah satunya rumah sakit berlokasi di Glodok, Jakarta Barat. 

Kemudian, pada 1919 rumah sakit tersebut dipindahkan ke Salemba yang hingga kini dikenal sebagai RS Cipto Mangunkusumo atau RSCM. Pada 1942 hingga 1945, saat Indonesia dijajah oleh Jepang, keperawatan di Indonesia mengalami kemunduran. 

Baca Juga: Download Logo Hari Perawat Nasional 2023 Resmi PNG Beserta Tema HUT PPNI ke-49

Setelah kemerdekaan yakni tahun 1949, jumlah rumah sakit yang berdiri sudah banyak termasuk balai pengobatan. Hal itu membuat kebutuhan akan tenaga kesehatan meningkat. 

Lalu, pada 1952 didirikan sekolah pengatur rawat. Selanjutnya, pada 1962 didirikan pendidikan keperawatan yakni Akademi Keperawatan yang setara dengan diploma.

Pada waktu itu, calon perawat harus memiliki pendidikan dasar Sekolah Menengah Atas untuk dapat menempuh diploma keperawatan. Namun, perkembangan profesi keperawatan belum cukup banyak sejak mengalami kemunduran pada masa penjajahan Jepang. 

Baca Juga: 30 Twibbon Hari Perawat Nasional 2023 Diperingati 17 Maret, Pasang di Media Sosial

Hingga pada 17 Maret 1974 berdiri organisasi profesi perawat dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang disingkat PPNI di Jakarta. 

Hal ini merupakan suatu kemajuan dalam perkembabgan profesi keperawatan. Hari berdirinya organisasi PPNI pun ditetapkan menjadi Hari Perawat Nasional. 

Kemudian, pada 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat sarjana di Universitas Indonesia dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan. Lalu, pada 1992 dikeluarkan UU No.23 tentang Kesehatan yang mengakui keperawatan sebagai profesi. 

Baca Juga: 2 Dewa yang Bantu Kokdu di Dunia Manusia dalam Drakor Kokdu: Season of Deity, Siapa?

Sejarah Hari Perawat Nasional dan lahirnya PPNI

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) lahir pada tanggal 17 Maret 1974. Dirangkum dari laman resmi PPNI, pada waktu itu perintis perawat meyakni bahwa tenaga keperawatan harus berada pada wadah atau organisasi profesi perawat Indonesia.

Meski demikian, sebenarnya sebelum tahun 1974, organisasi perawat di Indonesia sudah berkembang pesat sesuai dengan zamannya. 

Sebab, perawat di Indonesia sudah ada seiring dengan adanya rumah sakit. Saat itu, perawat sudah memiliki perkumpulan-perkumpulan sebagai wadah organisasi perawat. 

Baca Juga: Glaukoma, Si Pencuri Penglihatan Masih Beraksi

Perkumpulan perawat pada masa itu juga berperan untuk menjalankan pergerakan dalam  menentukan martabat profesi perawat. 

Ketika itu, terdapat beberapa organisasi perawat diantaranya Perkumpulan Kaum Verpleger fster Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), Ikatan Perawat Indonesia (IPI).

Kemudian, sejumlah organisasi-organisasi perawat tersebut mengadakan pertemuan. Beberapa tokoh yang hadir adalah Ojo Radiat, HB. Barnas dan Drs. Maskoed Soerjasumantri sebagai pimpinan sidang. 

Baca Juga: 16 Manfaat Berjalan Kaki Untuk Kesehatan, Sudah Dibuktikan Sejak Zaman Yunani Kuno

Pada pertemuan tersebut terjadi kesepakata untuk melakukan fusi organisasi dan menyatukan diri dalam satu wadah organisasi yang saat itu masih bernama Persatuan Perawat Nasional. 

Pengabungan atau fusi organisasi perawat tersebut dilakukan di Ruang Demontration Jl. Prof Eykman Bandung No.34 Bandung Jawa Barat. 

Pada 17 Maret 1974 disetujui dan dilakukan pernyataan bersama terbentuknya Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Kemudian, pada 1976 diadakan Kongres Pertama PPNI.  

Demikian ulasan mengenai sejarah Hari Perawat Nasional dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News