Sejarah Singkat Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia Tanggal 14 Agustus



KONTAN.CO.ID -  Hari ini, Rabu 14 Agustus 2024, diperingati sebagai Hari Pramuka ke-63 di Indonesia.

Pramuka merupakan gerakan kepanduan yang sudah ada di Indonesia lebih dari 100 tahun yang lalu. 

Organisasi Pramuka sendiri masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Pramuka di Indonesia berdiri berawal dari munculnya cabang milik Belanda yaitu Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. 


Baca Juga: 10 Lagu Nasional Indonesia beserta Lirik Lengkap dan Pencipta Lagunya

Bersumber dari laman Museum Sumpah Pemuda, nama tersebut kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada 1916. 

Mangkunegara VII di tahun yang sama mendirikan Organisasi Kepanduan pertama di Indonesia yang diberi nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). 

Organisasi kepanduan tersebut kemudian menjadi pelopor organisasi-organisasi serupa yang muncul setelahnya. 

Organisasi kepanduan Indonesia dilarang Belanda

JPO menjadi pemicu semangat rakyat untuk membuat organisasi kepanduan milik Indonesia. Organisasi kepanduan yang muncul mengikuti jejak JPO diantaranya adalah:

  • Hizbul Wahton (HM) - 1918, 
  • Jong Java Padvinderij (JJP) - 1923.
  • Nationale Padvinders (NP), 
  • Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), 
  • Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS)
  • Serta penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) pada 1926 sebagai peleburan dua organisasi kepanduan, Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
Banyaknya organisasi pramuka yang bermunculan milik Indonesia tersebut membuat Belanda khawatir. 

Melansir laman Museum Sumpah Pemuda, Belanda melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder

Karena hal itu untuk organisasi kepramukaan milik Indonesia, K.H Agus Salim memperkenalkan istilah "Pandu" atau "Kepanduan". 

Pada tanggal 23 Mei 1928 muncul organisasi persaudaraan kepanduan Indonesia yaitu PAPI (Persaudaraan Antar Pandu Indonesia) yang anggotanya terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ, PPS. 

Baca Juga: Ketentuan Zakat Penghasilan 2,5% untuk Muslim dan Cara Menghitungnya

Lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia

Setelah Kemerdekaan Indonesia, kepanduan yang bersifat nasional terbentuk yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945. 

Organisasi kepanduan di Indonesia pada saat itu berjumlah ratusan dan dibagi menjadi beberapa federasi. Namun terdapat kelemahan dari beberapa federasi tersebut yang kemudian dibentuk Perkindo (Persatuan Kepanduan Indonesia). 

Pemerintah dan MPRS melakukan upaya untuk memperbaiki organisasi kepramukaan Indonesia pada tahun 1960. Presiden Soekarno kemudian menindaklanjuti upaya tersebut dengan mengumpulkan para tokoh gerakan kepramukaan pada 9 Maret 1961. 

Pada kesempatan tersebut, Soekarno melebur seluruh organisasi kepramukaan pada saat itu menjadi satu dengan nama Pramuka. 

Panitia Pramuka yang dibentuk pada saat itu terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh serta Achmadi. Peristiwa tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka. 

Hasil kerja dari panitia tersebut adalah keluarnya lampiran keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang gerakan Pramuka yang kemudian diperingati sebagai Hari permulaan Tahun kerja. 

Seluruh tokoh kepanduan Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan gerakan Pramuka pada 30 Juli 1961 di Istora Senayan. Hari bersejarah diperingati sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka. 

Pada Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional) pada 14 Agustus 1961, dilakukan penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh pramuka. 

Mapinas yang diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono XI dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis tersebut bertujuan untuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada Masyarakat.

Peristiwa tersebut dikenal sebagai hari lahir Pramuka Indonesia yang diperingati hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News