Sejenak menyeruput secangkir kopi khas Gunung Tilu



KONTAN.CO.ID - Menghabiskan akhir pekan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat menjadi salah satu pilihan wisata bagi kaum urban. Kebun teh, Gunung Tilu, kawasan Pengalengan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi destinasi wisata yang cukup banyak digemari.

Di antara lokasi wisata tersebut, terselip Coffee Shop Gunung Tilu yang menyajikan kopi Arabica khas Gunung Tilu dengan merek Java Priangan Gunung Tilu. Kopi hasil panen daerah ini mempunyai rasa yang unik yaitu sedikit asam dan bercampur rasa rempah yang kuat. Pohon kayu putih yang menjadi naungan cukup berpengaruh pada citarasa kopi yang ditanam secara organik ini.

Kedai kopi milik Muhammad Aleh Setia Permana ini, hanya berukuran 3x3 m2.. Dengan teknik seduh manual, secangkir kopi Gunung Tilu ini pas menjadi penghangat badan. Maklum saja, hawa dingin cukup menyergap di sana.


Kedai ini membanderol secangkir kopi mulai Rp 7.000 sampai Rp 15.000 per cangkir. Sedangkan harga jual biji kopinya Rp 120.000 per kg. Selain para pelancong lokal, Aleh mengaku kedainya kerap dikunjungi artis Rio Dewanto, para pemain film Pengabdi Setan, hingga Tony Wahid pemilik Cikopi.com. Dalam sebulan, dia mengaku dalam mengantongi omzet sekitar Rp 50 juta.

Selain menjual kopi, Aleh juga mengemas paket wisata kopi sehari penuh. Ia bakal mengajak peserta melihat langsung kebun kopi yang berada di bawah kaki Gunung Tilu menggunakan kendaraan dengan waktu tempuh sekitar dua jam.

Selain pengetahuan tentang kopi, Aleh juga akan memperlihatkan proses pengolahan biji kopi hingga menjadi bubuk. Untuk tahap ini dilakukan di gudang kopi yang berada tepat di atas kedai kopi.

Sebelum pulang, peserta juga diajak belajar menyeduh kopi dengan para barista yang sudah terlatih. "Kebanyakan mereka yang ikut paket ini adalah orang yang ingin buka kedai kopi, mereka belajarnya ke kami," katanya dalam acara Media Gathering Bank Negara Indonesia Tbk, Sabtu (11/1). Untuk ikut paket wisata ini, setiap orangnya dipatok Rp 500.000 per orang.

Asal tahu saja, gudang kopi tersebut merupakan investasi dari Koperasi Produsen Kopi Margamulya yang dibangun pada tahun 2011 lalu. Ada 200 orang yang menjadi anggotanya. Total hasil panen dari para anggota mencapai 80 ton per sekali panen. Selain memenuhi permintaan pasar lokal, koperasi juga mengekspor biji kopi ke Jepang.

Sekedar info, kedai kopi ini sudah dibuka sejak tahun 2003 lalu. Sebelumnya, Aleh hanya menjual biji kopi kepada buyer lokal dan internasional. Dalam sekali panen, dia dapat menghasilkan sekitar 20 ton. Seluruh hasil panennya untuk memenuhi kedai kopi dan juga permintaan ekspor.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.