KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa mengalami peningkatan pembayaran klaim pada periode kuartal I-2024. PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE) atau MSIG Life membayarkan total klaim kesehatan dan klaim meninggal dunia sebesar Rp 164 miliar di kuartal I-2024. Head of Customer and Marketing MSIG Life Lukman Auliadi mengatakan, total klaim tersebut alami peningkatan sebanyak 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Total klaim tersebut mayoritas merupakan klaim kesehatan," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (30/4).
Baca Juga: Unit Usaha Syariah BNI Life Catat Pendapatan Premi Rp 188 Miliar pada Kuartal I-2024 Sementara pendapatan premi MSIG Life di kuartal I-2024 tercatat mencapai Rp 792 miliar (angka terkonsolidasi) secara YTD, atau tumbuh 29% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Porsi pendapatan premi tradisional di MSIG Life hampir seimbang pendapatan premi PAYDI," ujarnya. Pendapatan itu didorong oleh sejumlah faktor. Di faktor eksternal sendiri, ditopang oleh faktor ekonomi yang terus tumbuh, yang tercermin dari PDB di atas 5% di 2023, pendapatan per kapita terus tumbuh rata-rata 4% (2019-2023). Kamudian juga adanya bonus demografi serta kesadaran masyarakat yang juga terus meningkat akan pentingnya terlindungi asuransi. Sementara pendorong dari faktor internal yaitu adanya bauran produk MSIG Life lengkap dan
distribution mix yang kuat. Sementara, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) telah membayarkan klaim senilai lebih dari Rp 293 miliar yang mencakup klaim meninggal dunia, penyakit kritis dan kesehatan di kuartal I-2024. Baca Juga:
Generali akan Genjot Pendapatan Premi Kanal Bancassurance, Ini Strateginya Terkait dengan angka klaim ini, secara nominal mengalami peningkatan sebesar 9,72%, sedangkan secara jumlah cases meningkat 13.42%. Angka ini menunjukkan risiko kesehatan masih tinggi dan juga masih terjadinya inflasi medis di awal tahun ini. "Bagi kami pembayaran klaim merupakan bukti nyata bahwa Generali Indonesia terus mendampingi nasabah, khususnya di masa-masa sulit," kata Vivin kepada Kontan.co.id, Senin (29/4). Hal ini juga merupakan bukti wujud dari salah satu value Generali, Deliver on The Promise, dimana kami memenuhi janji kepada nasabah melalui pembayaran klaim sesuai dengan ketentuan polis. Per Februari 2024, Generali mencatatkan kenaikan pendapatan premi sebesar 7,09% menjadi Rp 709 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 662 miliar. Namun dalam laporan keuangan konvensional hingga Februari lalu, di saat yang sama perusahaan mencatatkan penurunan pendapatan hingga hasil investasi. Hingga Februari 2023, Generali mencetak pendapatan sebesar Rp 516 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun ini, perusahaan hanya membukukan pendapatan Rp 491 miliar. Hasil investasi perusahaan tercatat menjadi Rp 26 miliar dari sebelumnya Rp 57 miliar.
Baca Juga: Pendapatan Premi Prudential Indonesia Tumbuh Tipis pada 2023 Vivin bilang, terkait dengan masih tingginya klaim yang terjadi, perusahaan optimistis dengan kerja sama yang dibangun antara regulator dan berbagai
stakeholder yang ada. Sehingga, inflasi medis bisa terkendali dan bisa meminimalisir kenaikan klaim kesehatan dan menjaga kinerja keuangan industri.
Mengenai inflasi medis, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menyampaikan telah meningkatkan kerja sama dengan mitra rumah sakit melalui PRUPriority Hospitals. "PRUPriority Hospitals yang disediakan oleh Prudential ini memberikan kualitas proteksi unggul dan menyeluruh, yakni dengan memberikan nilai lebih kepada nasabah berupa efektivitas proses persetujuan klaim, transparansi estimasi biaya perawatan yang sesuai dengan jalur klinis di rumah sakit, serta peningkatan mutu layanan kesehatan berbasis bukti medis," kata Tony Benitez, Presiden Direktur Prudential Indonesia dalam paparan kinerja tahun buku 2023, Kamis (25/4). Hingga April 2024, sudah ada 306 rumah sakit PRUPriority Hospitals dengan layanan non-tunai (
cashless) yang tersebar di 91 kota di Indonesia. Sepanjang tahun 2023, kedua perusahaan telah menjangkau lebih dari 16 juta orang yang menyasar perempuan, remaja, hingga anak-anak, guna meningkatkan pengetahuan dasar akan manajemen keuangan dan pentingnya proteksi bagi diri dan keluarga. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .