Sejumlah Asuransi Jiwa Optimistis Kanal Bancassurance Bertumbuh Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa optimistis pendapatan premi dari kanal distribusi bancassuurance bertumbuh pada tahun depan. Salah satu perusahaan yang optimistis terkait hal itu, yakni PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia).

Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan proyeksi pertumbuhan bancassurance dipicu kebutuhan masyarakat terhadap asuransi yang juga terus tumbuh.

"Bancassurance juga menjadi salah satu saluran distribusi yang masih sangat efektif agar masyarakat bisa mendapatkan perlindungan asuransi. Kami optimistis prospek bisnis bancassurance tahun depan masih terus tumbuh," ucapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/12).


Untuk menggenjot kinerja dari kanal bancassurance pada tahun depan, Vivin menyebut, Generali memiliki sejumlah strategi. Salah satunya Generali Indonesia terus melakukan kerja sama dengan beberapa bank, baik bank nasional maupun daerah. 

Berdasarkan setiap kerja sama yang dilakukan, Generali menghadirkan produk-produk inovatif yang bisa memenuhi kebutuhan proteksi bagi para nasabah di masing-masing bank. 

"Kolaborasi dan kerja sama terus diperkuat. Selain itu, kami juga terus melakukan ekspansi ke beberapa bank partner baru untuk terus memudahkan nasabah mendapatkan perlindungan asuransi," ujarnya.

Baca Juga: Ini Strategi Prudential Indonesia Jaga Pertumbuhan Kanal Bancassurance Tahun Depan

Vivin juga menyampaikan Generali Indonesia berkomitmen menghadirkan layanan inovatif dan bernilai tambah untuk memberikan pengalaman berasuransi yang mudah bagi nasabah. 

Meskipun demikian, Vivin tak memungkiri ada sejumlah hal yang patut diwaspadai pada tahun depan yang bisa menganggu kinerja kanal bancassurance. Salah satunya sudah mulai terjadinya shifting behaviour nasabah, yakni nasabah bank sudah tidak lagi memerlukan datang ke kantor cabang untuk melakukan transaksi perbankan.

"Dengan demikian, pertemuan tatap muka antara tenaga pemasar asuransi dengan nasabah akan cenderung berkurang. Meskipun demikian, penawaran produk masih bisa dilakukan melalui banyak cara secara digital dan tentu memerlukan kolaborasi partnership yang baik antara bank dan perusahaan asuransi," kata Vivin.

Vivin menyatakan perolehan premi Generali Indonesia hingga November 2023 masih bertumbuh secara positif, jika dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun perolehan dari sisi Annual Premium Equivalent (APE) jalur distribusi bancassurance hingga November 2023 masih mengalami pertumbuhan positif, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sementara itu, PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia menyebut pendapatan premi dari kanal bancassurance tumbuh pada kuartal III-2023. Adapun secara total premi tumbuh 14% dan premi bisnis baru yang tumbuh 20%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen optimistis pertumbuhan itu masih akan berlanjut pada tahun depan. Oleh karena itu, dia menerangkan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga pertumbuhan kanal bancassurance pada tahun depan.

Karin menerangkan dalam mengembangkan strategi penjualan produk, termasuk produk bancassurance, Prudential Indonesia akan selalu mendengarkan dan memperhatikan kebutuhan nasabah atau masyarakat Indonesia. 

"Oleh karena itu, seluruh inovasi yang dilakukan dan diciptakan harus benar-benar bermanfaat bagi nasabah. Kami mencoba meningkatkan kualitas pelayanan dari berbagai kanal interaksi dengan nasabah hingga terus menghadirkan inovasi produk-produk baru yang disertai dengan berbagai aktivitas pendukung, seperti product campaign untuk nasabah dan bank, customer gathering, dan ragam kegiatan lainnya," ucapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/12).

Baca Juga: Generali Indonesia Optimistis Kanal Bancassurance Bakal Tumbuh Pada Tahun 2024

Selain itu, Karin menyampaikan pihaknya akan memperkuat kerja sama dengan bank rekanan dan mengoptimalkan peran staf frontliner. Dengan demikian, dapat memberikan referral terkait produk asuransi yang dibutuhkan nasabah kepada Financial Service Consultant (FSC). 

Meskipun demikian, dia tak memungkiri ada sejumlah hal yang harus diwaspadai pada tahun depan. Salah satunya memasuki tahun politik pada 2024. Akan tetapi, Karin mengatakan Prudential Indonesia selalu siap untuk beradaptasi dengan berbagai situasi atau pun perubahan, termasuk saat adanya tahun politik.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Prudential Indonesia terus memperkuat kemitraan dengan bank rekanan. Dengan demikian, dapat menjawab kebutuhan guna memenuhi perlindungan baik jiwa, kesehatan, dan finansial bagi nasabah dan bank rekanan. 

"Kami juga melakukan penyesuaian terhadap proses penjualan produk, khusunya unitlink dengan memberikan pilihan dana investasi yang menarik dan sesuai profil risiko nasabah. Selain itu, kami melakukan diversifikasi produk produk tradisional sehingga bisa menjadi pilihan bagi nasabah premier banking," kata Karin.

Karin mengatakan, Prudential Indonesia mencatatkan total pendapatan premi yang positif sebesar Rp 14,8 triliun hingga kuartal III-2023. Dia menyebut hal itu ditopang dengan pertumbuhan produk tradisional sebesar 26% dan unitlink sebesar 37%, berdasarkan pertumbuhan ekuivalen yang disetahunkan (APE) hingga kuartal III-2023.

Di sisi lain, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut, kanal bancassurance akan dihadapkan pada sejumlah tantangan. Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menyampaikan kanal bancassurance sejatinya didominasi oleh produk unitlink, yang mana pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar modal dan perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Restrukturisasi Jiwasraya Berakhir Bulan Ini, Bagaimana Nasib Pempol yang Menolak?

Menurut Budi, jika dilihat secara global, pasar ekonomi Amerika Serikat (AS) bisa memengaruhi perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia. Dia bilang banyak ekonom yang memprediksi bahwa tahun depan suku bunga The Fed akan menurun.

"Ketika turun, para investor cenderung akan menempatkan dana investasinya di negara lain, termasuk Indonesia. Kalau tingkat bunga AS diturunkan sehingga ekonomi Indonesia, pasar modal, dan bursa di Indonesia menjadi lebih dinamis, otomatis pasar modal akan bullish. Hal itu akan memengaruhi unitlink yang mana bisa tumbuh positif," ungkapnya kepada Kontan.co.id.

Budi menambahkan, meski ada tantangan dan masih terbilang aman, perusahaan asuransi jiwa tak boleh lengah. Dia bilang perusahaan harus meningkatkan edukasi dan literasi bagi masyarakat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat