KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi umum mencatatkan kinerja positif mengenai perolehan premi pada 2023. PT Asuransi Simas Insurtech misalnya, berhasil mencatatkan nilai premi asuransi pada 2023 sebesar 2,3 triliun. Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Aria Djana mengatakan, nilai premi pada 2023 tumbuh 113%, jika dibandingkan dengan pencapaian premi pada 2022.
Baca Juga: Asuransi Harta Benda Jadi Penyumbang Terbesar Premi Asuransi Umum pada 2023 "Adapun kontributor terbesar datang dari sektor marketplace dan asuransi kredit fintech," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (28/2). Mengenai klaim, Teguh menyebut Simas Insurtech mencatatkan nilai klaim pada 2023 sebesar Rp 1,5 triliun. Dia bilang nilai itu meningkat 50%, jika dibandingkan pada 2022. "Penyumbang terbesar kenaikan tersebut datang dari asuransi kredit," katanya. Teguh menyebut perusahannya akan tetap menjalankan prudent underwriting supaya bisa menjaga pertumbuhan bisnis yang positif pada tahun ini.
Baca Juga: Premi Industri Asuransi Tumbuh 15,3% pada 2023 Menjadi Rp 103 Triliun Sementara itu, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) mencatatkan kinerja positif perolehan premi pada 2023. Wakil Presiden Direktur ACPI Nico Prawiro mengatakan sepanjang 2023, perusahaan berhasil mencatatkan nilai premi asuransi sebesar Rp 1,5 triliun. "Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 16%, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,3 triliun," ungkapnya. Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat perolehan total premi industri asuransi umum pada 2023 sebesar Rp 103,86 triliun. Ketua AAUI Budi Herawan menyatakan nilai itu mengalami pertumbuhan 15,3%, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. "Pada 2022, industri asuransi umum mencatatkan perolehan premi senilai Rp 90,12 triliun," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/2).
Baca Juga: Simas Insurtech Bukukan Premi Rp 2,2 Triliun pada 2023, Begini Targetnya Tahun Ini Budi menyampaikan hampir seluruh lini usaha mengalami pertumbuhan sepanjang 2023. Dia bilang perolehan premi masih didominasi dari lini usaha Asuransi Harta Benda, Kendaraan Bermotor, dan Asuransi Kredit.
"Adapun pertumbuhan premi tertinggi terjadi pada lini usaha Engineering sebesar 63,4%, Asuransi Kredit sebesar 56,2%, dan Suretyship sebesar 32,4%. Hanya lini usaha Satelite yang mengalami kontraksi 68,9% pada 2023," ucapnya kepada Kontan, Rabu (28/2). Sementara itu, Budi menyatakan pembayaran klaim industri asuransi umum sepanjang 2023 sebesar Rp 46,13 triliun. Dia menyebut jumlah klaim yang telah dibayarkan mengalami kenaikan 10,5%, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 41,74 triliun. "Adapun lini usaha yang mendominasi klaim yang ada di industri asuransi umum adalah Asuransi Kredit dengan total klaim sebesar Rp 16,88 triliun, kemudian asuransi Kendaraan Bermotor dengan total klaim Rp 7,04 triliun, dan asuransi properti sebesar Rp 6,84 triliun," ujar Budi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto