KONTAN.CO.ID - CEO Citigroup, Jane Fraser, menyatakan keyakinannya terhadap keadaan bank-bank Amerika Serikat setelah terjadinya beberapa penutupan yang memicu gejolak di pasar keuangan global. Dia mengatakan bahwa sistem perbankan AS cukup sehat dan bahwa bank-bank besar dan regional telah dikapitalisasi dengan baik. Menurutnya, ini bukan krisis kredit, melainkan situasi di mana beberapa bank mengalami beberapa masalah, dan lebih baik mencegahnya sejak awal.
Dalam dua minggu terakhir, dua bank AS mengalami kegagalan.
Baca Juga: Tingkatkan Portofolio KPR, Bank Muamalat Gandeng Pinhome Meskipun demikian, Citi, yang merupakan pemberi pinjaman AS terbesar keempat, memberikan kontribusi sebesar US$ 5 miliar kepada pemberi pinjaman yang terkena masalah sebagai tanda kepercayaan. Langkah ini dianggap sebagai pertunjukan persatuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di antara raksasa perbankan yang biasanya merupakan pesaing sengit. Fraser juga berbicara tentang pengambilalihan pemberi pinjaman sakit lainnya, Credit Suisse, oleh saingannya UBS. Dia mengatakan bahwa hal ini tidak mengejutkan karena Credit Suisse sudah lama menjadi institusi yang bermasalah. Fraser juga memuji tindakan cepat yang diambil oleh regulator AS untuk menghentikan bank runs yang menggulingkan Silicon Valley Bank dan Signature Bank awal bulan ini agar tidak menyebar lebih luas.
Baca Juga: Wall Street Terpeleset Jumat (13/1), Komentar Eksekutif Bank Picu Kekhawatiran Resesi Menurut Fraser, sangat penting untuk melindungi deposan, karena sistem perbankan di mana pun di seluruh dunia bergantung pada kepercayaan, dan kepercayaan itu harus pada keamanan dan keamanan simpanan. Fraser adalah wanita pertama yang memimpin bank besar di Wall Street. Sebagai anak tunggal yang lahir dari seorang ayah akuntan, dia bekerja sebagai caddy golf di masa mudanya sebelum kuliah di Cambridge University dan Harvard Business School. Fraser memulai karirnya di Goldman Sachs Group Inc, kemudian menjadi partner di McKinsey & Co dan memegang beberapa peran eksekutif di Citi sebelum mengambil alih kemudi dua tahun lalu.
Editor: Noverius Laoli