KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu sumber alternatif bagi perbankan untuk memperoleh
cuan adalah melalui
fee based income atau pendapatan komisi. Apalagi era suku bunga tinggi, perbankan bisa mengandalkan layanan dan produk non bunga untuk meningkatkan
cuan pendapatan. Tak ayal, sejumlah bank menargetkan pertumbuhan
fee based income hingga dua digit. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya, Direktur Keuangan Novita Widya Anggraini menyebut pihaknya menargetkan kenaikan
fee based income hingga 11%. "Kami proyeksi target
fee based income naik hingga 9-11%," katanya kepada KONTAN, Kamis (28/3).
Baca Juga: Bank BJB Targetkan Fee Based Income Rp 700 Miliar dari Transaksi Mobile Banking Asal tahu saja, jika melihat laporan keuangannya, sepanjang 2023 pendapatan non bunga BNI mencapai Rp 21,47 triliun atau tumbuh 6,6%. Dari capaian tersebut, segmen konsumer mampu mencetak pendapatan sebesar Rp 6,96 triliun atau naik 0,5%, hal itu ditopang oleh pendapatan dari layanan
account maintenance sebesar Rp2,22 triliun. Kemudian disusul biaya bisnis kartu dan bancassurance sebesar Rp 2,16 triliun, dan terakhir dari ATM dan e-chennel yang berkontribusi Rp1,29 triliun. Di sisi lain
fee based income BNI dari
business banking berkontribusi Rp 7,49 triliun, ditopang dari komisi investasi saham, kustodi, dan lainnya sebesar Rp 2,68 triliun. Sementara itu Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), Yuddy Renaldi yakin
fee based income mampu tumbuh signifikan tahun ini, sehingga kontribusinya terhadap total pendapatan juga meningkat. "Di tahun 2024 ini untuk
fee based income yang bersumber dari transaksi digital / e-channel kami memproyeksikan dapat tumbuh sekitar 30% dari pencapaiannya di tahun lalu," kata Yuddy.
Baca Juga: Bank Mandiri Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 30% pada Momen Ramadan dan Lebaran Menurut laporan keuangannya,
fee based income BJB mencapai Rp 1,8 triliun atau naik 16,2% dibanding capaaian 2022 sebesar Rp 1,5 triliun.
Yuddy menyampaikan bahwa untuk mencapai target tersebut BJB akan mengoptimalkan layanan
mobile banking sehingga nasabah akan lebih aktif bertransaksi yang ujungnya memberikan
fee based income bagi bank bjb. Sebagai informasi, baru-baru ini memulai kerja sama dengan PT Verihubs Inteligensia Nusantara, perusahaan teknologi biometrik AI yang berbasis di Indonesia guna meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui penyederhanaan proses
onboarding calon nasabah secara digital. "
Smart mobile banking kami pun sebagai bentuk upaya kami dalam meningkatkan layanan dan memberikan
experience yang terus ditingkatkan bagi nasabah akan diluncurkan dalam waktu dekat," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .