KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang tahun politik 2024, para ekonom memberikan sejumlah catatan terhadap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di sektor perekonomian. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai, diperlukan upaya konkret dari capres dan cawapres untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Menurut Yusuf, pertumbuhan ekonomi saat ini masih belum optimal, meskipun mencapai 5,01% pada tahun 2022, yang merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Yusuf menjelaskan, dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, maka dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Upayakan Harga Gas di Hulu Tidak Naik, Kementerian ESDM Cari Solusi Selain itu, menurutnya pemerataan ekonomi perlu menjadi fokus utama, karena perekonomian Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa. Karenanya, diperlukan strategi yang kuat untuk memastikan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi bisa dirasakan di seluruh Indonesia. “Ini akan memerlukan kebijakan yang mendukung perkembangan ekonomi di luar Pulau Jawa,” kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (15/10). Yusuf menekankan, Indonesia perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan iklim investasi untuk bersaing dengan negara-negara lain. Hal ini melibatkan investasi, baik domestik maupun asing, yang dapat didorong dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif. “Meningkatkan produktivitas tenaga kerja menjadi faktor kunci dalam meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia,” imbuh Yusuf.
Baca Juga: Permintaan Positif, Steel Pipe Industry (ISSP) Optimistis Penuhi Target Kinerja 2023 Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan, siapapun presiden di periode baru nanti, perlu melanjutkan reformasi yang sudah disusun sejauh ini, dari sisi perpajakan, pasar keuangan, infrastruktur, kesehatan, ketenagakerjaan, dan investasi.
Riefky berharap, capres dan cawapres di Pilpres 2024 dapat membangun langkah strategis sebagai upaya konkret dalam perkembangan ekonomi, termasuk juga untuk mengatasi perubahan iklim. “Juga perlu diperhatikan untuk memanfaatkan bonus demografi dan mulai melakukan langkah yang lebih konkret terkait perubahan iklim,” ucap Riefky. Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Yusuf mengimbau kepada capres dan cawapres agar mengambil sejumlah rekomendasi kebijakan yang mencakup peningkatan investasi, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan berkualitas, penciptaan lapangan kerja berkualitas, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli