Sejumlah Dapen Optimis Imbal Hasil Positif di Tengah Kondisi Ekonomi yang Menantang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi yang masih menantang, industri dana pensiun (dapen) harus lebih selektif dalam pengelolaan dana investasi untuk mencapai imbal hasil yang positif dan menyejahterakan pesertanya. 

Direktur Utama Dapen BTN, Mas Guntur Dwi Sulistyanto, menyatakan bahwa meskipun kondisi masih sulit, Dapen BTN, sebagai Dapen PPMP (Program Pensiun Manfaat Pasti), menjamin pembayaran manfaat pensiun tepat waktu dan tepat jumlah.

Per Juni 2024, Dapen BTN mencatat imbal hasil (ROI) sebesar 13,78%, dengan portofolio investasi terbesar di Surat Berharga Negara (SBN), obligasi, dan penyertaan saham. 


Baca Juga: Ini Alasan 6 Dana Pensiun Dibubarkan OJK Selama Semester I-2024

Rasio kecukupan dana (RKD) Dapen BTN mencapai 106%, yang mengindikasikan kondisi keuangan Dapen BTN cukup sehat dan mampu menjalankan amanah sebagai Dapen PPMP. 

“ROI Dapen BTN disetahunkan adalah 13,78%. Artinya kinerja Dapen BTN baik-baik saja dan tidak terdampak dengan kondisi inflasi,” katanya kepada KONTAN, Minggu (14/7).

Direktur Investasi & Keuangan Dana Pensiun Bank Mandiri, Abdul Hadie, menambahkan bahwa pergerakan suku bunga global dan domestik serta perkembangan geopolitik masih sangat memengaruhi pencapaian hasil investasi tahun ini. 

Oleh karena itu, diperlukan strategi investasi yang agile, prudent, dan aman agar menghasilkan keuntungan yang positif serta mampu memenuhi dan menyejahterakan peserta.

Hingga Juni 2024, Dapen Bank Mandiri mencatat hasil investasi mencapai Rp422 miliar, tumbuh 12,70% dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2023. 

"Pengelolaan investasi mengacu kepada investasi instrument jangka menengah sampai panjang, dan investasi pada instrument investasi berjangka maksimal 2 tahun. Sehingga pemenuhan kewajiban likuiditas saat peserta memasuki masa pension dapat terpenuhi dengan baik," katanya kepada KONTAN.  

Baca Juga: Roadmap Dana Pensiun Baru Diluncurkan, Begini Tanggapan Dapen BTN

Hadie optimistis imbal hasil tahun ini akan terus bertumbuh, dengan diversifikasi portofolio investasi dilakukan dengan memperhatikan tingkat risiko yang terukur dan volatilitas SPI yang manageable. Hingga akhir Mei 2024, aset kelolaan neto Dapen Bank Mandiri mencapai Rp10,44 triliun.

Sementara itu, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menyatakan bahwa di tengah kondisi ekonomi yang menantang, rata-rata imbal hasil industri dana pensiun masih lebih besar dari inflasi. 

Dengan demikian, perusahaan dana pensiun mampu membayar Manfaat Pensiun sesuai dengan PhDP yang tertera pada Peraturan Dana Pensiunnya. 

“Imbal hasil industri dana pensiun lebih besar dari inflasi dikarenakan rata-rata imbal hasil Dana Pensiun mencapai 6,90%,” kata ADPI kepada KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .