KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan cadangan devisa (cadev) pada Januari 2019 menjadi US$ 120,1 miliar dari Desember 2018 yang sebesar US$ 120,7 miliar dinilai tidak berlangsung lama. Sejumlah ekonom memproyeksikan cadev akal kembali meningkat seiring derasnya arus modal asing yang masuk ke pasar domestik. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, negara emerging market masih diselimuti sentimen positif, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, potensi peningkatan cadev pada bulan-bulan selanjutnya pun masih terbuka. "Inflow meningkat, secara year-to-date sudah sekitar Rp 20 triliun yang masuk. Rupiah juga menguat," ujar David kepada Kontan.co.id, Kamis (7/2). Sentimen positif ini, menurut David, dapat dimanfaatkan pemerintah untuk menimbun cadev. Apalagi, minat investor terhadap surat berharga negara (SBN) maupun Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berdenominasi valuta asing juga terbilang tinggi bahka sering oversubscribed.
Sejumlah ekonom optimistis cadangan devisa berpotensi kembali naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan cadangan devisa (cadev) pada Januari 2019 menjadi US$ 120,1 miliar dari Desember 2018 yang sebesar US$ 120,7 miliar dinilai tidak berlangsung lama. Sejumlah ekonom memproyeksikan cadev akal kembali meningkat seiring derasnya arus modal asing yang masuk ke pasar domestik. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, negara emerging market masih diselimuti sentimen positif, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, potensi peningkatan cadev pada bulan-bulan selanjutnya pun masih terbuka. "Inflow meningkat, secara year-to-date sudah sekitar Rp 20 triliun yang masuk. Rupiah juga menguat," ujar David kepada Kontan.co.id, Kamis (7/2). Sentimen positif ini, menurut David, dapat dimanfaatkan pemerintah untuk menimbun cadev. Apalagi, minat investor terhadap surat berharga negara (SBN) maupun Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berdenominasi valuta asing juga terbilang tinggi bahka sering oversubscribed.