KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten akan melakukan penambahan modal lewat skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Berdasarkan riset Kontan, setidaknya ada lebih dari 5 emiten yang terjadwal akan melakukan rights issue. Melansir keterbukaan informasi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) akan melakukan rights issue kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 4,61 miliar saham baru atau setara 13,79% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Jumlah dana yang akan diterima MIDI dalam PMHMETD I sebesar Rp 1,24 triliun.
Lalu, PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) akan menawarkan sebanyak 499,99 juta saham baru seri C dengan nominal Rp 1.000 per saham. Artinya, dana segar yang dikantongi SIPD sebesar Rp 499,99 miliar. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) juga akan menawarkan 1,22 miliar saham baru dengan nominal Rp 700 per saham. Artinya, CSAP akan menerima dana segar sebesar Rp 857,37 miliar. Kemudian, PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO) 1,4 miliar saham seri B dengan nominal Rp 100 per saham. WICO pun akan menerima dana segar sebesar Rp 140 miliar.
Baca Juga: Perkuat Modal, Bank Neo Commerce Bakal Lakukan Rights Issue dan Private Placement PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) mengincar dana rights issue senilai Rp 1,38 triliun. AGRS akan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 13,81 miliar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Tak mau kalah, PT PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), produsen kendaraan listrik merek Selis, menerbitkan sebanyak-banyaknya 2 miliar saham dengan nominal Rp 50 per saham. Jumlah dana yang akan diterima SLIS dari PMHMETD I sebanyak-banyaknya Rp336 miliar. Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian mengatakan, tujuan dari sejumlah emiten melakukan right issue kebanyakan untuk penambahan modal usaha dan untuk biaya operasional. Ayu melihat, langkah tersebut akan positif untuk meningkatkan perkembangan perusahaan ke depannya. Banyaknya emiten yang melakukan rights issue dinilai cukup wajar di tengah tren suku bunga tinggi saat ini. “Sebab, kondisi saat ini membuat perusahaan memilih opsi penambahan modal dengan rights issue,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/7). Meskipun kebanyakan emiten melakukan rights issue untuk penambahan modal usaha, tetapi tidak dengan WICO. “WICO melakukan rights issue untuk penambahan modal dengan ekuitas yang negatif. Hal ini akan berdampak positif terhadap pemodalan perusahaan,” kata Ayu. Ayu mengatakan, rights issue MIDI juga cukup menarik, karena perusahaan yang akan menggunakan dana right issue untuk ekspansi bisnis di wilayah Jawa Tengah dan Sulawesi. “Hal ini akan semakin meningkatkan pangsa pasar perusahaan ke depannya,” katanya. Selain itu, rights issue AGRS akan menaikan modal perusahaan untuk meningkatkan jumlah kredit yang dapat menjadi peluang di tengah perbaikan ekonomi domestik.
“Rights issue dari SLIS juga cukup menarik di tengah industri kendaraan listrik yang masih memiliki potensi untuk tumbuh karena semakin meningkatnya permintaan,” imbuh Ayu. Ayu pun merekomendasikan wait and see untuk saham MIDI, AGRS, dan SLIS dengan target harga masing masing di level Rp 410-Rp 450, Rp 90-Rp 98, dan Rp 152-Rp 174 per saham.
Baca Juga: Bank IBK akan Rights Issue untuk Incar Dana Rp 1,38 Triliun, Berikut Jadwalnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat