KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan saham dengan kapitalisasi pasar alias market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kian sengit. Pasalnya, para pendatang baru juga mulai menunjukkan taringnya. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih kokoh berada di pucuk. Per Rabu (6/12), market cap BBCA mencapai Rp 1.074 triliun atau setara 9,54% dari total kapitalisasi pasar di BEI. Menariknya sang pendatang baru, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mampu menggeser posisi kapitalisasi pasar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di urutan kedua sejak 17 November 2023.
Peluang BREN Menggeser BBCA
Jika dicermati kapitalisasi pasar BREN dengan BBCA masih terpaut Rp 111 triliun. Masih ada peluang untuk BREN menyalip BBCA, tetapi potensi itu dibayangi sejumlah sentimen. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan secara teknikal harga saham BREN berpotensi mengalami kenaikan sehingga potensi BREN untuk menyalip BBCA terbuka. "Perlu diingat kenaikan ini tentu memberikan potensi koreksi yang lebih besar setidaknya untuk saat ini," ucap Nico kepada Kontan, Rabu (6/12). Namun dari jajaran 10 besar saham dengan kapitalisasi terbesar di BEI, saham pilihan Pilarmas Investindo Sekuritas jatuh pada BBCA, BBRI, BMRI, TLKM, ASII dan BBNI. Senior Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim mengatakan selisih market cap BBCA dan BREN semakin dekat di pengujung tahun. Para investor tengah memanfaatkan peluang window dressing."Secara fundamental kapitalisasi pasar BREN belum memiliki alasan untuk dapat melampaui BBCA," kata Lukman.
BREN Chart by TradingView