Sejumlah emiten berencana buyback, begini rekomendasi analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak emiten yang mulai berencana untuk melakukan aksi pembelian saham kembali (buyback).

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menyebutkan investor dapat menggunakan momen ini untuk mengail untung. "Biasanya emiten yang melakukan buyback akan ikut membatasi penurunan harga sahamnya," ujar Hedriko kepada kontan.co.id, Selasa (20/4).

Menurut dia, hal itu bisa mengurangi risk exposure dari saham tersebut dan biasanya memiliki valuasi yang sedang murah, ataupun juga memiliki sentimen baik sehingga emiten manfaatkan hal ini untuk melakukan buyback.


Salah satu emiten yang berencana untuk melakukan buyback saham yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan alokasi dana maksimum Rp 530 miliar. Ada pula PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dengan total nilai saham yang akan dibeli kembali maksimal Rp 480 miliar.

Baca Juga: Banyak emiten akan buyback saham, ini yang perlu diperhatikan investor

Kemudian, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang menyiapkan dana sebesar Rp 350 untuk aksi buyback, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) senilai Rp 150 miliar. Lalu, PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) dengan total anggarann yang disiapkan sebesar Rp 75 miliar dengan jumlah pembelian kembali saham sebanyak 135,5 juta saham dari modal disetor.

Hendriko menjelaskan, untuk kelima emiten itu kebetulan memiliki sentimen yang baik dan valuasi yang murah. Seperti SRTG yang memiliki PE 1,87x dan PBV 0,53x.

Kemudian, RALS yang terkena sentimen Lebaran dan JRPT dengan PE 8,25x. Dari sana, dia menyarankan investor dapat ikut membeli ketika periode buyback untuk mengurangi risiko penurunan harga.

Hendriko merekomendasikan buy on weakness RALS pada rentang Rp 800-Rp 830, buy on weakness MDKA pada Rp 2.150-Rp 2.260. Kemudian, buy on weakness SRTG pada Rp 5.825-Rp 5.850, dan buy on weakness ROTI pada rentang Rp 1.400-Rp 1.450 per saham. "JRPT bisa wait and see dulu tunggu ada reversal dari technical," tandas dia.

Baca Juga: Wall Street tergelincir, fokus investor beralih ke kinerja sektor teknologi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati