KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten terus menggenjot pasar ekspor di tahun ini. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) misalnya, masih berupaya meraih pertumbuhan pendapatan ekspor sebesar 25% year on year (yoy) di sepanjang tahun 2022 ini.

Produsen kayu dan furnitur ini menilai, permintaan ke pasar Amerika Serikat (AS) akan mulai menunjukkan perbaikan di semester kedua, setelah sebelumnya sempat tersendat sebagai dampak dari lonjakan inflasi yang signifikan di negara tersebut. Pasar AS memang menjadi kontributor utama pendapatan WOOD, yang berkontribusi hingga 90% terhadap total penjualan.

"Kami melihat permintaan pasar AS akan mulai membaik di kuartal kedua. Perlu di ingat bahwa tren permintaan cenderung tinggi di semester kedua," ungkap Corporate Secretary & Head of Investor Relations Integra Indocabinet Wendy Chandra.

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Targetkan Kontribusi Ekspor Capai 7% Tahun Ini

Produsen alat kebersihan, PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) resmi merambah pasar ekspor. Yang terbaru, perusahaan telah mengirimkan 100.000 pieces (pcs) mop head (alat pel) refil ke Amerika Serikat (AS).

Direktur Utama PT Klinko Karya Imaji Tbk Anggun Supanji menuturkan, ekspor ini merupakan awal dari realisasi kontrak kerja jangka panjang di AS. Selain itu, Klinko telah mengantongi dua pesanan lain yang sedang disiapkan untuk total pesan 100.000 pcs mop head refil.

"Secara bertahap pesanan dengan skema privat label ini akan dikirimkan ke Amerika sebanyak satu kontainer per bulan dengan total nilai sebesar Rp 1 miliar,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (15/8).

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga optimistis penjualan ke pasar ekspor masih bisa bertumbuh hingga akhir tahun ini. Optimisme ini dengan melihat tren positif kinerja ekspor, dimana hingga semester pertama 2022, ekspor SIDO masih tumbuh di atas 80%.

Direktur Sido Muncul Leonard mengatakan, pada semester kedua tahun ini, SIDO akan mencoba masuk ke beberapa negara baru, khususnya di Kawasan Afrika dan Asia, seperti Ghana, Kamerun, Kenya, Vietnam, hingga China.

“Dan juga untuk negara-negara ekspor yang sudah ada, kami akan menambah jumlah Stock Keeping Unit (SKU) produk baru untuk diluncurkan ke pasar masing-masing,” terang Leonard kepada Kontan.co.id, Rabu (17/8).

Leonard mengatakan, saat ini penjualan ekspor telah berkontribusi sebesar 6% terhadap pendapatan SIDO. 

“Target kami hingga akhir tahun adalah 6%-7%,” sambung dia. 

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Gencarkan Pemasaran Produk Lewat Platform Media Sosial

Adapun produk yang paling banyak dijual ke luar negeri saat ini adalah minuman Kuku Bima Energy. SIDO melihat potensi pasar yang masih luas terutama di negara-negara kawasan Afrika.

Saat ini, SIDO juga berupaya untuk mempercepat proses registrasi untuk produk-produk baru agar dapat sesegera mungkin diluncurkan di negara-negara tujuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi