KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten telah mencanangkan rencana bisnis tahun depan. Salah satunya yakni alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dipasang lebih tinggi daripada tahun ini. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) misalnya, menyiapkan belanja modal lebih tebal untuk tahun 2022. Sekretaris Perusahaan WOOD, Wendy Chandra mengatakan, pihaknya mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 250 miliar untuk tahun depan atau naik lebih dari 100% dari alokasi belanja modal tahun 2021 yang sebesar Rp 120 miliar. WOOD akan menggunakan belanja modal untuk kebutuhan ekspansi kapasitas produksi dan pemeliharaan. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga menggenjot alokasi capex tahun depan. Total belanja modal yang dianggarkan MEDC sebesar US$ 325 juta, dengan rincian untuk segmen minyak & gas sebesar US$ 275 juta dan untuk ketenagalistrikan senilai US$ 50 juta. Jumlah ini naik dari alokasi belanja modal di tahun 2021 sebesar US$ 215 juta, yakni sebesar US$150 juta untuk segmen migas dan ketenagalistrikan senilai US$ 65 juta.
Sejumlah Emiten Menaikkan Alokasi Belanja Modal Tahun Depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten telah mencanangkan rencana bisnis tahun depan. Salah satunya yakni alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dipasang lebih tinggi daripada tahun ini. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) misalnya, menyiapkan belanja modal lebih tebal untuk tahun 2022. Sekretaris Perusahaan WOOD, Wendy Chandra mengatakan, pihaknya mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 250 miliar untuk tahun depan atau naik lebih dari 100% dari alokasi belanja modal tahun 2021 yang sebesar Rp 120 miliar. WOOD akan menggunakan belanja modal untuk kebutuhan ekspansi kapasitas produksi dan pemeliharaan. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga menggenjot alokasi capex tahun depan. Total belanja modal yang dianggarkan MEDC sebesar US$ 325 juta, dengan rincian untuk segmen minyak & gas sebesar US$ 275 juta dan untuk ketenagalistrikan senilai US$ 50 juta. Jumlah ini naik dari alokasi belanja modal di tahun 2021 sebesar US$ 215 juta, yakni sebesar US$150 juta untuk segmen migas dan ketenagalistrikan senilai US$ 65 juta.