Sejumlah Emiten Menggelar Aksi Private Placement, Saham Mana yang Menarik?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten tercatat akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD ) atau private placement

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) berencana melakukan private placement sebanyak banyaknya 1,56 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Ini setara dengan maksimum 10% dari jumlah seluruh modal disetor dan ditempatkan dalam Perseroan.

Manajemen PANI bilang, Perseroan perlu melakukan perkuatan terhadap struktur permodalan dan meningkatkan posisi keuangan. Hal ini dalam rangka memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan, termasuk masyarakat dan dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha Perseroan dan/atau entitas anak Perseroan.


“Melalui PMTHMETD, Perseroan diharapkan akan mendapatkan alternatif sumber pendanaan untuk kepentingan bisnis Perseroan dan /atau entitas anak Perseroan,” ujar manajemen dalam keterbukaan informasi.

Baca Juga: Kinerja Charoen Pokphand (CPIN) Dinilai Masih Prospektif, Simak Rekomendasi Sahamnya

Setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD, dana hasil akan digunakan oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan guna mendukung kegiatan usaha, serta pengembangan usaha atau entitas anak Perseroan.

“Serta, meningkatkan posisi keuangan Perseroan dan/atau entitas anak Perseroan yang dapat menguntungkan seluruh pemegang saham, termasuk masyarakat,” papar manajemen.

PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) akan private placement sebanyak-banyaknya sejumlah 8,60 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Ini setara dengan sebanyak-banyaknya 10% dari seluruh saham yang telah disetor penuh dalam Perseroan.

Manajemen BHIT menyimpulkan, PMTHMETD ini akan memberikan setidaknya tiga manfaat utama. Pertama, meningkatkan struktur permodalan dan keuangan Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhan modal kerja Perseroan.

Kedua, menambah jumlah saham beredar Perseroan, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan,  Ketiga,  mengundang investor-investor strategis yang berminat menginvestasikan modalnya dalam Perseroan agar dapat memberikan nilai tambah bagi kinerja Perseroan. 

“Setelah dikurangi dengan biaya-biaya terkait PMTHMETD, dana hasil akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan BHIT, termasuk namun tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhan modal kerja Perseroan,” ungkap manajemen BHIT dalam keterbukaan informasi.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) bakal private placement sebanyak  2.447.298.366 saham atau maksimal 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. 

Corporate Secretary Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri mengungkapkan bahwa MDKA berencana menggunakan 70% dana yang terhimpun dari private placement untuk belanja modal. 

Sedangkan 30% akan dialokasikan untuk modal kerja. Adi bilang, persentase dapat berubah sesuai dengan kebutuhan MDKA atau Grup Merdeka. 

"Perkiraan realisasi dana yang akan diperoleh dari hasil PMTHMETD III akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Grup Perseroan selambat-lambatnya pada tahun 2026," ujarnya dalam keterbukaan informasi.

Baca Juga: Indosat (ISAT) Bagi Dividen Rp 2,16 Triliun, Simak Rekomendasi Sahamnya

PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) mengantongi restu untuk private placement dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor penuh atau 5,42 miliar lembar saham. Adapun penetapan harga berkisar Rp 346 per saham. Harga pelaksanaan minimal 90% dari rata-rata harga penutupan 25 hari bursa terakhir.

PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank akan menerbitkan sebanyak-banyaknya sejumlah 4,44 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari seluruh saham yang telah disetor penuh.

Aksi private placement ini dilakukan di tengah kondisi pasar yang masih berat. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menurun 1,19% secara year to date (YtD). 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, apakah langkah tersebut tepat untuk dilakukan di kondisi pasar saat ini masih bergantung pada tujuan dari private placement masing-masing emiten.

Di tengah situasi dan kondisi yang penuh dengan volatilitas, private placement biasanya dianggap menjadi suatu cara untuk mendapatkan pendanaan baru melalui investor baru. Investor baru biasanya terfokus kepada durasi investasi jangka panjang, sehingga aksi korporasi ini bisa memiliki implikasi positif bagi perusahaan. 

“Dengan private placement, hal ini akan menambah modal agar perusahaan juga dapat menjalankan bisnisnya dan melakukan ekspansi,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (21/5).

Editor: Tendi Mahadi