Sejumlah Emiten Perikanan Berhasil Mencetak Pertumbuhan Kinerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang bergerak pada industri perikanan berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja pada kuartal pertama tahun ini. Pertama ada PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) yang membukukan pendapatan sebesar Rp 162,89 miliar selama kuartal pertama 2022. Angka ini tumbuh 20,87% secara year on year (yoy) bila dibandingkan pendapatan pada kuartal pertama 2021 yang sebesar Rp 134,76 miliar.

Penjualan Dharma Samudera di kuartal pertama 2022, masih didominasi oleh penjualan ekspor yang mencapai Rp 154,02 miliar. DFSI membukukan laba neto Rp 7,04 miliar, naik dari sebelumnya Rp 4,14 miliar.

Pada tahun ini, Dharma Samudera membidik target pertumbuhan penjualan sebesar 22% menjadi Rp 650 miliar, dibandingkan realisasi tahun 2021 yang senilai Rp 532,52 miliar. Dari sisi bottom line, DFSI berharap realisasinya dapat mencapai Rp 28,91 miliar atau lebih tinggi 98,42% dari laba bersih tahun 2021 sebesar Rp 14,57 miliar.


Baca Juga: Indonesia Berpeluang Jadi Sasaran Relokasi Pabrik yang Terdampak Perang Dagang

Ada sejumlah strategi telah disiapkan oleh perusahaan untuk memaksimalkan laju bisnis di sepanjang tahun ini. Beberapa di antaranya dengan memperluas jaringan penjualan, menambah jumlah pelanggan, menerapkan pendekatan pemasaran yang lebih agresif, serta memperkuat pasokan bahan baku dan meningkatkan kualitas produk.

"Penjualan ekspor perusahaan ke pasar Amerika mencapai 65%, Uni Eropa 15%, dan Australia 9%. Tahun ini ada pasar ekspor baru yakni Timur Tengah dan Afrika," kata Sekretaris Perusahaan DSFI Saut Marbun kepada Kontan.co.id, Kamis (16/6).

Selain itu, ada emiten produsen rajungan yakni PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) yang mencatatkan pendapatan Rp 70,79 miliar. Pendapatan Prima Cakrawala Abadi meningkat 166,93% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 26,52 miliar.

PCAR mencatatkan laba bersih Rp 1,59 miliar. Laba emiten ini melesat dari perolehan laba bersih kuartal pertama tahun lalu Rp 533,36 juta.

Baca Juga: Gandeng Melbourne Seafood Distributors,Cilacap Samudera (ASHA) bidik ekspor Australia

Emiten yang bergerak di usaha pengolahan daging rajungan dan makanan beku PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk (ENZO) juga berhasil mencetak kenaikan kinerja keuangan pada kuartal pertama tahun ini. ENZO mencatatkan penjualan Rp 257,17 miliar meningkat 56,99% dari kuartal pertama tahun lalu Rp 163,81 miliar.

Di saat yang sama ENZO berhasil mengantongi laba bersih Rp 1,17 miliar. Laba Morenzo lebih besar daripada kuartal pertama tahun lalu senilai Rp 747,50 juta.

Emiten perikanan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia yakni PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) juga optimistis memandang prospek bisnis pada tahun ini.

Baca Juga: Pasang Target Positif, Begini Rencana Dharma Samudera (DSFI) pada Tahun Ini

Direktur Utama Cilacap Samudera Fishing Industry, William Sutioso optimistis ASHA dapat mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 2 kali atau 3 kali lipat dari 2021 dapat tercapai di tahun 2022.

Untuk gambaran, ASHA mencetak pendapatan sebesar Rp 168,40 miliar pada akhir Desember 2021. Dari sisi bottom line, ASHA berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp 894,94 juta.

Saat ini pasar emiten yang bergerak pada perdagangan perikanan ini adalah pasar Asia, yang mana porsi terbesar adalah ke Thailand dan China. Selain itu, ASHA juga mengirim ke Taiwan, Filipina dan Malaysia.

Untuk memperkuat bisnisnya, ASHA berencana untuk memperluas jaringan ke negara-negara di benua Australia, Amerika dan Timur tengah. William menilai tingginya permintaan seafood seiring dengan terbukanya akses turis masuk ke negara-negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati