KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten bersiap menebar berkah dividen kepada pemegang saham. Emiten-emiten ini datang dari bermacam sektor dengan jumlah dan
yield yang beragam. Dari sektor konstruksi, PT Wijaya Karya Tbk (
WIKA) siap menebar dividen senilai Rp 457 miliar atau 50,95 per saham. Sementara PT PP Tbk (
PTPP) akan membagikan dividen sebesar Rp 209,32 miliar atau setara 22,5% dari laba bersih tahun lalu. PT Astra Agro Lestari Tbk (
AALI) juga akan membagikan dividen ke pemegang sahamnya senilai Rp 95 miliar dengan dividen Rp 49 per saham.
Emiten pertambangan batubara, PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) juga memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2019 sebesar Rp 3,65 triliun. Dengan demikian, rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) PTBA mencapai 90% dari total laba bersih tahun 2019 yang mencapai Rp 4,1 triliun.
Baca Juga: Bersiap ketiban berkah, emiten-emiten ini bakal tebar dividen ke pemegang saham Lantas, manakah dividen yang menarik dan patut dikejar menurut analis? Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera, Janson Nasrial mengatakan, biasanya ketika pasar saham sedang dalam tren
bearish, dividend yield yang dihasilkan suatu saham sudah pasti cenderung tinggi karena harga sahamnya ikut turun. Janson bilang, ketika kondisi pasar normal,
yield dividen IHSG biasanya hanya berkisar 2%-3%. “Kalau sekarang jadi tinggi, sekitar 5%-6% seiring dengan penurunan harga saham dengan catatan
dividend payout ratio-nya tidak berubah," terang Janson kepada Kontan.co.id, Rabu (10/6).
Baca Juga: Link Net (LINK) membagikan dividen Rp 491,99 miliar, ini jadwalnya Meski demikian, sepengamatan Janson emiten sektor pertambangan selalu memiliki
yield dividen yang tinggi sekalipun kondisi ekonomi sedang bagus maupun tidak. Sebab, secara historis
dividend payout ratio sektor pertambangan (khususnya batubara) paling tinggi diantara sektor lain. Janson melanjutkan, emiten yang bergerak di sektor rokok juga termasuk dalam saham pemberi
dividend payout ratio yang tinggi. Sehingga, Janson menyimpulkan
yield dividen selain saham sektor mining/batubara ataupun emiten sektor rokok dinilai kurang menarik. “Jadi, dalam hal ini hanya PTBA yang
dividend yield-nya menarik. Ya karena sederhananya secara historis
dividend payout ratio-nya selalu tinggi,”pungkas Janson.
Baca Juga: Simak jadwal dividen tunai Waskita Karya (WSKT) yang dibagi bulan ini Senada, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, di antara emiten–emiten yang akan menebar dividen, saham PTBA cukup menarik dengan tawaran
dividend yield yang besar. Namun, Aria memperingatkan investor akan adanya kemungkinan harga saham yang anjlok saat
ex-date. “Bagi yang
hold jangka panjang bisa tetap tenang dan menyimpan untuk adanya
capital gain lagi secara jangka panjang,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Rabu. Dengan besaran dividen Rp 3,65 triliun, maka dividen Bukit Asam sekitar Rp 316,8 per saham. Hari ini, saham PTBA ditutup melemah 0,84% ke level Rp 2.370. dengan demikian, maka estimasi
yield dividen PTBA untuk tahun buku 2019 sebesar 13,36%.
Baca Juga: Lautan Luas (LTLS) membagi dividen dengan yield 7,14%, catat jadwalnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati