KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menyebut, Pulau Jawa masih menjadi penopang terbesar piutang pembiyaan perusahaan multifinance ini. Direktur Operasional dan Sekretaris BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan dominasi pembiayaan masih berada di Pulau Jawa. Willy menyebut Pulau Jawa adalah pusat ekonomi dan bisnis Indonesia. Selain itu, Pulau Jawa juga memiliki populasi terbesar lebih dari 154 juta orang atau 55,94% dari total populasi Indonesia. Dominasi Pulau Jawa juga tak terlepas dari banyaknya kantor cabang multifinance.
"Ditambah keberadaan 5.453 kantor cabang pembiayaan atau sebesar 56% dari jumlah total kantor pembiayaan di Indonesia, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal itu juga yang membuat masyarakat lebih mudah mengakses pembiayaan," ucapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/9).
Baca Juga: Pembiayaan Baru Kendaraan Listrik di BRI Finance Meningkat Signifikan Willy menambahkan, dominasi pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa juga diikuti dengan kemampuan atau daya beli yang lebih besar. Hal tersebut menjadi magnet bagi berbagai macam bisnis untuk melakukan penetrasi di Pulau Jawa. Dia pun tak memungkiri saat ini permintaan nasabah pembiayaan di Pulau Jawa terbilang masih lebih tinggi dibandingkan pulau lainnya secara agregat. Meskipun demikian, Willy optimistis pembiayaan di luar Pulau Jawa juga akan berkembang ke depannya. Ditambah adanya rencana perpindahan ibu kota negara di Pulau Kalimatan. Sementara itu, Willy menyampaikan saat ini BRI Finance telah melakukan pengembangan jaringan kantor kerja dengan memiliki total 26 Kantor Cabang dengan jumlah 15 Kantor Cabang di Pulau Jawa dan 11 Kantor Cabang di luar Pulau Jawa. "Selain itu BRI Finance juga memiliki 15 Kantor Selain Kantor Cabang (KSKC) serta 211 titik
captive pada unit kerja BRI yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Komposisinya, 107 titik
captive di Pulau Jawa dan 104 titik
captive di luar Pulau Jawa.
Baca Juga: BRI Pastikan Kemanan Data Nasabah Dalam Kolaborasi Ekosistem Keuangan Digital Willy menyebut apabila ke depannya titik
captive berkembang dengan pesat dan menjadi skala ekonomi, perusahaan akan menjadikan titik captive tersebut menjadi Kantor Pemasaran. Hal itu yang telah menjadi fokus penyebaran pembiayaan BRIF untuk di luar Pulau Jawa.
Cara lainnya untuk memaksimalkan pembiayaan di luar Pulau Jawa, dia menerangkan BRI Finance juga terus melakukan pengembangan agen pemasar untuk mendukung perluasan pangsa pasar pembiayaan perusahaan serta pengembangan digitalisasi untuk percepatan proses bisnis dan memberikan kemudahan bagi debitur melalui aplikasi MyBRIF. "Walaupun saat ini kantor cabang terbesar perusahaan berada di Pulau Jawa, ke depannya perusahaan akan terus mendukung ekspansi bisnis pembiayaan berkelanjutan dengan perluasan titik-titik
captive di luar Pulau Jawa," kata dia. Di sisi lain, Willy mengatakan piutang pembiayaan multiguna BRI Finance sebesar Rp 5,9 triliun hingga Agustus tahun ini. Nilai itu tumbuh 37,2% Year on Year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,3 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati