Sejumlah industri dinilai belum maksimalkan insentif harga gas US$ 6 per MMBTU



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 184 industri penerima manfaat harga gas US$ 6 per MMBTU dinilai belum memaksimalkan insentif penurunan harga gas yang diberikan pemerintah.

Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Suko Hartono bilang saat ini ada 184 dari total 188 industri yang telah menerima manfaat penurunan harga gas.

Dari jumlah tersebut, realisasi penyaluran gas baru mencapai 240 BBTUD dari alokasi sebesar 374 BBTUD. "Faktanya teman-teman industri belum memanfaatkan secara optimal sesuai alokasi, belum semua terealisasi," jelas Suko dalam RDP bersama Komisi VII, Rabu (27/1).

Baca Juga: Asosiasi PLTMH ungkap kerap tak dilibatkan dalam kajian KPK di sektor EBT

Suko juga mengharapkan adanya relaksasi kebijakan Take or Pay (TOP) untuk pasokan gas dari hulu oleh pemerintah mengingat penurunan demand yang terjadi. 

"Dan tentunya di Kepmen 89 dan Kepmen 91 ada insentif badan usaha, kami sedang mengusulkan kompensasi sebagai bagian dalam penugasan BUMN, sedang kami diskusikan baik dari BUMN maupun Kementerian ESDM," kata Suko.

Selain terkait dua hal tersebut, Suko meminta kebijakan pemerintah untuk penurunan harga gas dari hulu untuk pengembangan jaringan gas Rumah Tangga.

Ia berharap harga gas yang ditetapkan dari hulu sebesar US$ 2 per MMBTU. "Kami harapkan untuk penurunan gas di hulu karena tadi untuk sektor industri tertentu saja harga nya US$ 4 per MMBTU," pungkas Suko.

Selanjutnya: Pasokan batubara untuk listrik terganggu, begini kata Kementerian ESDM dan PLN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi