KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat transaksi perdagangan reksadana exchange traded fund (ETF) di pasar sekunder menurun dalam tiga bulan terakhir di 2021. Berdasarkan data BEI per Desember 2021, volume transaksi reksadana ETF mencapai 5.144 unit dengan nilai Rp 2,35 miliar. Angka ini menurun bila dibandingkan periode November dengan volume mencapai 8.031 unit dengan nilai Rp 3,65 miliar. Angka di November juga lebih rendah dari periode Oktober dengan volume di 12.172 unit dan nilai Rp 5,15 miliar. Sekretaris Perusahaan PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) Lydia Jessica Toisuta mengatakan penurunan minat terhadap ETF sejalan dengan pergerakan dari mayoritas aset dasar atau underlying ETF, yakni saham-saham dengan kapitalisasi besar.
Sejumlah Katalis Positif Mendukung Prospek Reksadana ETF di 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat transaksi perdagangan reksadana exchange traded fund (ETF) di pasar sekunder menurun dalam tiga bulan terakhir di 2021. Berdasarkan data BEI per Desember 2021, volume transaksi reksadana ETF mencapai 5.144 unit dengan nilai Rp 2,35 miliar. Angka ini menurun bila dibandingkan periode November dengan volume mencapai 8.031 unit dengan nilai Rp 3,65 miliar. Angka di November juga lebih rendah dari periode Oktober dengan volume di 12.172 unit dan nilai Rp 5,15 miliar. Sekretaris Perusahaan PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) Lydia Jessica Toisuta mengatakan penurunan minat terhadap ETF sejalan dengan pergerakan dari mayoritas aset dasar atau underlying ETF, yakni saham-saham dengan kapitalisasi besar.