Sejumlah Multifinance Optimistis Pembiayaan Tumbuh Meski Ada Tahun Politik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance optimistis pembiayaan multiguna akan tumbuh pada 2024 meski ada tahun politik. Bahkan, tahun politik dinilai tak akan memengaruhi pembiayaan pada tahun depan.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) misalnya, berharap pembiayaan multiguna bisa tetap bertumbuh pada tahun depan meski ada tahun politik dan tren kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI). 

Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila menyampaikan optimisme itu dipicu salah satunya dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun depan yang masih di atas 5% dan daya beli diperkirakan tetap baik.


"Meskipun demikian, tantangan tren kenaikan suku bunga BI dan tahun politik juga perlu diperhatikan.  Oleh karena itu, Adira Finance telah menerapkan beberapa strategi untuk dapat mendorong pembiayaan baru perusahaan," ucap dia kepada Kontan.co.id, Jumat (24/11).

Baca Juga: Pembiayaan Multiguna Adira Finance Mencapai Rp 5,9 Triliun Hingga Oktober 2023

Made menerangkan beberapa strategi tersebut, di antaranya Adira Finance akan memperkuat dan meraih pangsa pasar di bisnis otomotif melalui diversifikasi produk dan menyediakan berbagai program penjualan yang menarik bagi nasabah. Selain itu, memperluas jaringan ke bisnis non-otomotif dengan terus melakukan diversifikasi produk yang ditawarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis, seperti produk multiguna, durables, dan lainnya.

"Ditambah terus mengembangkan digitalisasi, seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id, dicicilaja.co.id dan lain-lain. Melanjutkan fokus terhadap customer centric dengan meningkatkan pelayanan, menawarkan produk yang beragam, dan memberikan program konsumen loyal," kata Made.

Made menyatakan Adira Finance sejauh ini mencatatkan kinerja positif dalam pembiayaan multiguna. Dia mengatakan pembiayaan multiguna hingga Oktober 2023 mencapai Rp 5,9 triliun.

"Pencapaian itu mengalami kenaikan sebesar 37% Year on Year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Baca Juga: Dibayangi Kenaikan Suku Bunga, Moody's Pertahankan Peringkat FIF dan ASF di Baa2

Made mengungkapkan pembiayaan multiguna berkontribusi sekitar 17% dari total keseluruhan pembiayaan baru Adira Finance. Dia juga menyampaikan hingga September 2023, non performing financing (NPF) perusahaan masih terjaga di sekitar 2%. Dia pun menyebut perusahaan berusaha untuk menjaga kualitas aset dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang diterapkan dengan hati-hati.

Made mengatakan pada tahun ini, Adira Finance menargetkan pembiayaan baru secara keseluruhan dapat tumbuh sekitar 25% hingga 30%, dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat sekitar 5% YoY didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat, sektor pariwisata, dan kinerja ekspor yang cukup baik. 

Mengenai target bisnis pada 2024, Made mengungkapkan perusahaan saat ini masih dalam proses finalisasi dan tentunya akan mempertimbangkan proyeksi kondisi ekonomi tahun depan.

Baca Juga: Penjualan Perlengkapan Kendaraan Secara Online Kian Ramai

Sama halnya dengan Adira Finance, PT Federal International Finance (FIF) menilai secara umum tahun politik tidak memberikan dampak besar kepada industri pembiayaan. Chief Marketing Officer FIF Group Daniel Hartono mengatakan pihaknya tetap optimistis bahwa tahun depan industri pembiayaan dapat terus bertumbuh meski tetap perlu waspada terhadap potensi perlambatan yang mungkin dapat terjadi. 

"Tren kenaikan suku bunga Bank Indonesia bisa saja memberikan dampak terhadap kenaikan cost of funding," ucapnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (25/11).

Namun, kata Daniel, FIF tetap terus mempertahankan strategi diversifikasi sumber pendanaan guna mempertahankan bunga yang ditawarkan kepada konsumen. Daniel juga optimistis pembiayaan multiguna Adira Finance dapat tetap bertumbuh pada tahun depan meski dihadapkan sejumlah tantangan tersebut. Hal itu sejalan dengan optimisme regulator dengan tetap memperhatikan strategi yang telah ditentukan untuk mencapai pertumbuhan kinerja pada tahun depan.

Daniel menambahkan FIF berhasil menyalurkan pembiayaan multiguna di atas Rp 10 triliun. Dia menyebut pencapaian itu naik 8,7% secara year on year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: APPI Sebut Ekspor Batubara Indonesia Berdampak ke Pembiayaan Alat Berat

Daniel berpendapat kenaikan tersebut dipengaruhi optimisme pemerintah dalam mendukung kebangkitan ekonomi Indonesia, yang mana telah mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan dana multiguna baik untuk sektor konsumtif maupun produktif. 

FIF tercatat masih dapat mempertahankan kinerjanya dengan mencatatkan angka NPF di bawah 1%. Daniel menyebut berdasarkan ketentuan OJK, angka itu masih tergolong kategori sangat sehat karena tak melebihi 5%. 

Sementara itu, PT BNI Multifinance atau BNI Finance menyatakan belum merasakan efek dari tahun politik dan tren kenaikan suku bunga BI.

"Efek kenaikan bunga belum terasa di bisnis retail. Meski penjualan kendaraan baru menurun sehingga berefek pada penurunan pembiayaan kendaraan bermotor," kata Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi.

Albertus pun optimistis pembiayaan multiguna untuk dana cash akan bertumbuh pada tahun depan. Dia juga menyebut saat ini total NPF perusahaan masih terjaga di angka 0,8%.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno memproyeksikan kegiatan pembiayaan masih akan tumbuh ke depannya. Dia berharap pertumbuhannya masih berada di angka 15% hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati