Sejumlah Multifinance Targetkan NPF Terus Menurun pada 2024



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan alias leasing di Tanah Air, optimistis bisa meningkatkan penyaluran kredit pada tahun depan. Namun, perusahaan juga harus menjaga risiko kredit macet (non performing financing/NPF) agar berada di level yang rendah.

PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat, hingga September 2023, NPF perusahaan berada di level 1,26%, turun 14 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 1,40%.

“NPF di CNAF sepanjang tahun 2023 terus mengalami perbaikan secara konsisten, ini merupakan hasil positif dari beberapa inisiatif CNAF dalam menjaga kualitas portofolio pembiayaan,” ujar Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman kepad KONTAN, Senin (27/11).


Ristiawan merinci, di sepanjang tahun 2023 ini NPF CNAF pada kuartal I sebesar 1,62%, kuartal II sebesar 1,47% dan di kuartal III sebesar 1,26%.

Baca Juga: Adira Finance Sebut Kenaikan Bunga BI Berdampak ke Kupon Obligasi

“Sampai dengan akhir tahun 2023, CNAF menargetkan atau menjaga rasio kredit macet (NPF) di level 1,09%,” kata Ristiawan.

Ristiawan mengungkapkan, di tahun 2024 CNAF menargetkan untuk terus mempertahankan nilai NPF ini di posisi yang rendah sebesar 1%. Untuk menggapai target tersebut, CNAF juga telah menyiapkan beragam strategi.

Pertama, memutakhirkan sistem scoring dalam menentukan dan memastikan kualitas nasabah yang disetujui adalah yang mempunyai tingkat risiko terkendali.

Kedua, aktif mengingatkan debitur terkait pembayaran angsuran lebih awal melalui WhatsApp (WA) dan telefon.

“Saat ini CNAF sedang mengembangkan teknologi telefon menggunakan suara robot serta memperkuat proses KYC nasabah yang dilakukan oleh front-liners/sales dengan proses baru yaitu video KYC,” tandasnya.

Baca Juga: Adira Finance Bakal Lanjutkan Program Subsidi Kendaraan Listrik di 2024

PT Mandiri Utama Finance (MUF) membukukan NPF dalam tren yang cenderung naik sepanjang tahun ini. Namun, nilainya masih di bawah rerata industri yang per September kemarin sebesar 2,59%.

Direktur Utama MUF, Stanley S. Atmadja mengatakan posisi NPF MUF per Oktober berada di level 1,52%. Di sisa tahun 2023 ini, pihaknya menargetkan NPF bisa terus menurun hingga akhir 2023.

“Di sisa bulan 2023 ini kami proyeksikan NPF akan terus turun hingga akhir tahun 2023 ditutup di 1,46%,” katanya kepada KONTAN.

Stanley menuturkan, di tahun 2024 MUF optimistis mampu menjaga NPF konsisten di bawah rerata industri multifinance. Stanley memproyeksikan NPF MUF di tahun 2024 bisa mencapai di level 1,26%.

Dia menyebutkan, upaya yang bakal dilakukan untuk menjaga NPL tersebut antara lain dengan seleksi pembiayaan yang prudent di sisi akuisisi, dan diiringi collection yang kuat dan disiplin di sisi account management, mulai dari pre delinquency (reminder, desk call).

Baca Juga: Adira Finance Catat Pertumbuhan Positif, Laba Naik 17% YoY di Kuartal III-2023

“Kemudian, perluasan channel dan metode pembayaran angsuran, hingga handling piutang dan nasabah menunggak mulai dari persuasi hingga penarikan unit jaminan,” tandasnya.

Sementara itu, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) mencatat NPF perusahaan per September 2023 berada di level 2,44%. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan memproyeksikan nilainya akan stabil seperti periode sebelumnya.

Editor: Noverius Laoli