Sejumlah Negara Mulai Lakukan Persiapan Evakuasi Warganya Keluar dari Lebanon



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah negara tengah melakukan langkah-langkah persiapan dan evakuasi untuk membantu warganya keluar dari Lebanon, di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

Meskipun belum ada evakuasi militer skala besar, beberapa negara telah mulai merencanakan dan mengambil tindakan sementara Bandara Beirut masih beroperasi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang diambil oleh beberapa negara untuk mengevakuasi warganya dari Lebanon:

Australia

Pemerintah Australia telah membuat rencana kontingensi yang mencakup kemungkinan evakuasi melalui laut. Pemerintah juga mendesak sekitar 15.000 warganya di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut selama Bandara Beirut masih terbuka.


Baca Juga: Joe Biden Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah, Ada Misi Apa?

Prancis

Prancis telah menyiapkan kapal perang di kawasan tersebut, sementara kapal induk helikopter Prancis akan tiba di Mediterania Timur dalam beberapa hari mendatang. Prancis siap mengevakuasi warga negaranya jika situasi memerlukan.

Jerman

Jerman telah mengevakuasi staf non-esensial, keluarga pekerja kedutaan, dan warga negara yang rentan secara medis dari Lebanon. Selain itu, pemerintah Jerman menyatakan akan mendukung warga lainnya yang ingin meninggalkan Lebanon.

Yunani

Kementerian Luar Negeri Yunani telah meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon. Sebuah fregat Yunani juga telah disiagakan jika diperlukan bantuan lebih lanjut.

Polandia

Polandia membatasi jumlah staf di kedutaan mereka di Beirut, hanya mempertahankan staf esensial. Pemerintah Polandia juga sedang mengatur transportasi bagi warga Polandia yang ingin meninggalkan Lebanon.

Inggris

Inggris telah mengimbau warganya untuk segera meninggalkan Lebanon. Inggris juga telah mengirim sekitar 700 tentara ke Siprus untuk memperkuat kehadiran mereka di kawasan tersebut, di mana mereka telah memiliki aset militer, termasuk dua kapal Angkatan Laut Kerajaan.

Pemerintah Inggris juga telah menyewa penerbangan untuk membantu warga Inggris yang ingin meninggalkan Lebanon pada hari Rabu.

Baca Juga: Iran Bersumpah Bakal Membalas Pembunuhan Wakil Komandan Garda Revolusi di Lebanon

Italia

Italia telah mengurangi staf diplomatik yang tidak diperlukan dan meningkatkan keamanan di kedutaan besar mereka di Beirut. Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, telah berulang kali mendesak warganya untuk segera meninggalkan Lebanon dan meminta jaminan dari Israel terkait keamanan tentara Italia yang terlibat dalam operasi penjaga perdamaian.

Amerika Serikat

Amerika Serikat telah mengerahkan puluhan tentara ke Siprus untuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi warga Amerika dari Lebanon.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa berbagai negara memprioritaskan keselamatan warganya di tengah meningkatnya ketidakstabilan di kawasan tersebut. Cyprus dan Turki juga menawarkan fasilitas sebagai pusat transit untuk evakuasi warga negara asing yang melarikan diri dari Lebanon.

Selanjutnya: Kinerja MDKA dan MBMA Moncer di Semester I-2024, Cek Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: MIND ID Komitmen Hilirisasi yang Berkelanjutan, Simak Caranya!

Editor: Handoyo .