Sejumlah Negara Resesi, Cek 3 Jurus dari Warren Buffett untuk Menghadapinya



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sejumlah negara tersandung dan jatuh ke jurang resesi. Salah satunya adalah Jepang. 

Melansir Kontan, Jepang resmi masuk ke jurang resesi, setelah pada kuartal IV-2023, perekonomian kembali mencatat pertumbuhan negatif. 

Produk domestik bruto (PDB) Negara Matahari Terbit turun 0,4% yoy pada kuartal IV-2023, setelah pada kuartal III-2023 turun 3,3% yoy. 


Resesi tersebut juga membuat Jepang tak lagi menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia. Posisinya tergeser dengan Jerman. 

Menyusul Jepang, perekonomian Inggris juga jatuh ke dalam jurang resesi pada paruh kedua tahun 2023.  

Mengutip Reuters, Produk domestik bruto (PDB) Inggris mengalami kontraksi sebesar 0,3% dalam tiga bulan hingga bulan Desember, setelah sebelumnya menyusut sebesar 0,1% antara bulan Juli dan September.

Kontraksi pada kuartal keempat ini lebih dalam dari perkiraan seluruh ekonom dalam jajak pendapat Reuters, yang memprediksikan penurunan sebesar 0,1%.

Data yang dirilis pada hari Kamis ini menandakan ekonomi Inggris ikut bergabung dengan Jepang dalam daftar negara-negara maju Kelompok Tujuh (G7) yang mengalami resesi, meskipun resesi tersebut kemungkinan hanya berumur pendek dan dangkal jika dilihat dari standar historis. 

3 Jurus Resesi Warren Buffett

Resesi biasanya negatif untuk pasar saham. Mengutip The Motley Fool, dalam hal saran tentang topik ini, apa yang dikatakan investor legendaris Warren Buffett sangat menarik untuk disimak:

1. Membeli untuk jangka panjang

Nasihat pertama dari Warren Buffett adalah jika Anda tidak mau memiliki saham selama 10 tahun, jangan pernah berpikir untuk memilikinya selama 10 menit.

Intinya di sini adalah seseorang harus berinvestasi pada saham yang diyakini berkinerja baik di tahun-tahun mendatang. 

Ini sangat penting ketika datang ke periode resesi. Seorang investor tentunya ingin mempertahankan perusahaan berkualitas yang tidak akan bangkrut selama enam bulan atau lebih, terutama saat masa sulit perekonomian.

Mengacu pada nasihat Warren Buffett, pilih perusahaan yang stabil secara finansial dan memiliki permintaan konsumen yang tangguh. Sebaliknya, hindari perusahaan yang memiliki tingkat utang tinggi. Selama resesi, akan cukup sulit bagi beberapa perusahaan untuk tetap menguntungkan, tanpa kerumitan tambahan untuk mencoba membayar utang.

Baca Juga: Warren Buffett Sarankan Hal Ini untuk Hadapi Inflasi Tinggi, Mudah Dilakukan

2. Menghindari keinginan untuk trading

Poin kedua dari Warren Buffett terkait dengan fakta bahwa saya adalah seorang investor, bukan seorang trader. Buffett mengatakan bahwa menyebut seseorang yang aktif melakukan trading di pasar sebagai investor sama seperti menyebut seseorang yang berulang kali terlibat dalam hubungan satu malam adalah romantis.

Trader yang membeli dan menjual saham selama beberapa hari atau bahkan beberapa jam bisa sangat sukses. Namun, jauh lebih sulit untuk menghasilkan uang dalam skenario ini daripada sikap investor yang membeli saham selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. 

Selama resesi, akan lebih sulit untuk membuat langkah investasi jangka pendek yang cerdas. Ini karena volatilitasnya tinggi, bersama dengan banyak ketidakpastian di kalangan investor.

Oleh karena itu, Warren Buffett menyarankan untuk mempertahankan gelar sebagai investor. Yakni dengan menghindari membeli dan menjual saham setiap hari.

Baca Juga: 1 Prinsip Emas Warren Buffett yang Bikin Dirinya Tajir Melintir

3. Meniru Warren Buffett dalam membeli saham murah

Kemerosotan pasar yang sering menyertai resesi memberi peluang besar untuk membeli saham berkualitas dengan harga murah. Buffett berkomentar bahwa peluang jarang datang. Saat hujan emas, keluarkan embernya, bukan bidalnya.

Karena ketakutan jangka pendek yang berlebihan, beberapa saham bisa mengalami keanjlokan di bawah nilai wajar. Dalam hal ini, gunakan uang cadangan yang dimiliki dan membelinya.  Bagaimanapun, sejarah menunjukkan bahwa kemerosotan tidak berlangsung selamanya dan bahwa tren jangka panjang pasar saham lebih tinggi. 

Jadi, jangan ragu untuk mengeluarkan ember seperti yang disarankan Warren Buffett, agar bisa mendapatkan keuntungan selama pemulihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie