Sejumlah Pegadaian Swasta Beberkan Kendala dalam Menjalankan Bisnis Gadai Emas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis gadai emas terbilang masih minim dijalankan perusahaan pegadaian swasta. Menanggapi hal itu, perusahaan pegadaian swasta menyebut ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis gadai emas.

Hal itu diungkapkan perusahaan pergadaian PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut). Direktur PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) Budiarto Sembiring menyampaikan salah satu kendalanya, yakni bisnis gadai emas terbilang agak rumit dan punya resiko yang tinggi terhadap penyelewengan atau kejahatan internal.

"Jadi, tidak semua perusahaan gadai mau ambil risiko yang tinggi tersebut," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8).


Baca Juga: Budi Gadai Akui Ada Sejumlah Kendala Dalam Menjalankan Bisnis Gadai Emas

Selain itu, Budiarto menyampaikan bunga yang didapat kecil dan tidak sama dengan bunga gadai elektronik. Oleh karena itu, dia bilang butuh modal yang banyak untuk bisa mendapat keuntungan yang banyak juga.

Budiarto menyampaikan Budi Gadai menjadi salah satu perusahaan yang menjalankan bisnis gadai emas. Terkait kinerja per Juli 2024, Budiarto mengatakan Budi Gadai Indonesia mencatat nilai gadai emas sebesar Rp 3,7 miliar.

"Pencapaian itu mengalami peningkatan 3,24%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya.

Melihat harga emas yang diproyeksikan terus naik, Budiarto menyatakan pihaknya sangat tertarik untuk menggenjot kinerja gadai emas ke depannya.

Baca Juga: Bisnis Gadai Masih Mampu Tumbuh Subur

Budi mengeklaim nilai transaksi gadai Budi Gadai per Juli 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 13,91% Year on Year (YoY). Sayangnya, dia tak menyebut nilai transaksi gadai per Juli 2024.

Senada dengan Budi Gadai, perusahaan pergadaian swasta PT Sentral Gadai Persada juga menyampaikan ada sejumlah kendala yang menjadi pertimbangan dalam menjalankan bisnis gadai emas.

Editor: Yudho Winarto