KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sederet asuransi umum berikut mencatat pertumbuhan positif terhadap pendapatan premi per kuartal I 2024. PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) misalnya mencatat pendapatan premi tumbuh hingga 40% secara tahunan (
year on year/YoY) per kuartal I-2024.
President Director Mega Insurance Tomy Ferdiansah mengatakan pertumbuhan itu ditopang oleh segmen
multifinance. "Segmen yang mengalami peningkatan paling signifikan adalah di segmen
multifinance. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan
market share Mega Insurance di partner-partner
multifinance kami," ucap Tommy kepada KONTAN, Minggu (14/3).
Mengenai proyeksi premi setelah lebaran sampai dengan akhir tahun ini, Tommy optimistis pendapatan premi asuransi umum di Mega Insurance akan semakin meningkat lagi dibanding tahun lalu ataupun kuartal I 2024.
Baca Juga: Pendapatan Premi Mega Insurance Tumbuh Positif pada Kuartal I 2024 Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pihaknya akan fokus ke segmen
retail, termasuk produk asuransi kendaraan,
travel atau perjalanan dan properti untuk menggenjot pertumbuhan Mega Insurance sendiri menargetkan pendapatan premi pada tahun ini bisa tembus hingga Rp 1,7 triliun. Adapun per Februari 2024, Mega Insurance telah mendapatkan premi sebesar Rp 170 miliar. Selanjutnya ada PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) yang juga mencatat pertumbuhan positif terhadap pendapatan premi sepanjang kuartal I 2024. Namun Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi menyebut pertumbuhannya hanya naik 5% secara tahunan atau sebesar Rp 500 miliar. Christian mengatakan pendapatan premi pada periode tersebut tumbuh melambat didominasi oleh segmen asuransi mobil yang menurun karena secara industri penjualan mobil juga turun di periode itu. "Penjualan mobil kan turun sehingga premi asuransi mobil turun," kata Christian kepada KONTAN. Oleh karena itu, untuk menggenjot pertumbuhan pendapatan premi, Christian mengatakan perusahaan akan fokus ke COB lain dengan segmen yang akan digenjot secara COB adalah segmen
property, liability, dan CAR. Sementara PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) belum mencatat pendapatan premi asuransi hingga kuartal I 2024. Namun hingga Februari 2024 Asuransi Astra mencetak pendapatan premi hingga Rp 1,921 triliun. Angka itu meningkat 30% secara tahunan (
year on year/YoY) dari tahun 2023 yang sebesar Rp 1,439 triliun.
Baca Juga: OJK Terus Lakukan Penguatan Kapasitas Industri Asuransi Berdasarkan laporan keuangan Asuransi Astra yang dikutip pada (14/4) meningkatnya jumlah pendapatan premi asuransi ini mengakibatkan pendapatan
underwriting juga meningkat 23% secara tahunan dari Februari 2023 yang hanya Rp 719,035 miliar menjadi Rp 884,929 di Februari 2024.
Head Communication and Customer Service Management Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto menyampaikan jumlah yang meningkat itu disebabkan oleh berbagai sektor dalam industri juga yang juga bertumbuh. "Industri asuransi ini sangat tergantung dengan industri lain. Misalnya asuransi kendaraan bermotor akan bergantung pada pertumbuhan industri otomotif, sedangkan bisnis komersial dipengaruhi sektor properti, tambang, energi, dan lain sebagainya," pungkas Iwan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi