KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebagai salah satu bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sudah siap dalam mengimplementasikan
Quick Response Indonesia Standard (QRIS) yang ditargetkan mulai pada paruh kedua 2019 ini. Himbara saat ini memiliki platform bersama untuk transaksi berbasis
QR code yakni LinkAja. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi mengatakan, tidak ada kendala yang yang berarti dalam persiapan
implemntasi standarisasi QR code tersebut. "LinkAja sudah siap ikuti aturan BI. Adapun EDC BNI sudah siap dan sudah terimplementasi QRIS didalamnya, dimana saat ini sudah terpasang dibeberapa merchant," kata Dadang pada Kontan.co.id, Jumat (12/7).
Baca Juga: Siap implementasi QRIS, Bank Mandiri terus tambah fitur QR pada mesin EDC BNI tercatat telah memiliki sekitar 40.000 mesin
Electronic Data Capture (EDC) saat ini dan telah mempunyai sekitar 35.000
QR static dengan menggunakan stiker. Sebagai bagian untuk memantapkan persiapan implementasi QRIS, Dadang bilang, BNI akan terus agresif melakukan akuisisi
merchant untuk menambah
acceptance dan layanan nasabah. PT Bank Mandiri Tbk juga terus melakukan persiapan penerimaan transaksi LinkAja pada mesin EDC perseroan karena LinkAja sudah mengikuti standar QRIS. Sehubungan LinkAja sudah sesuai QRIS maka mesin EDC Bank Mandiri sudah bisa menerima transaksi QRIS saat standasisasi
QR code itu resmi diluncurkan nantinya.
SEVP Transaction Banking and Retail Sales PT Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, tidak ada kendala yang berarti dihadapai perseroan dalam persiapan implementasi standarisasi itu." Saat ini yang kami fokuskan adalah pada proses
roll out penambahan fitur QR pada EDC Bank Mandiri," terang Thomas.
Baca Juga: BNI bersama Himbara sudah siap implementasikan QR Code Indonesia Standard (QRIS) Bank Mandiri secara bertahap saat ini tengah melakukan penambahan fitur QR pada 250.00 mesin EDC yang sudah
disebardi merchant Bank Mandiri. Selain itu, perseroan juga terus melakukan persiapan teknis dan perubahan bisnis model dimana saat ini tengah disiapkan rencana kerjasama dengan
merchant baru. Thomas dan Dadang mengakui ada dana yang disiapkan masing-masing bank dalam memenuhi aturan standarisasi
QR code. Namun, lebih kepada biaya operasional untuk implementasi pada mesin-mesin EDC
merchant saja. Tak ketinggalan dari Himbara, PT Bank CMB Niaga Tbk juga sudah siap mengimplementasikan QRIS secara penuh. Untuk mengoptimalkan potensi bisnisnya, penambahan
merchant juga turut dilakukan perseroan. “Saat ini kita punya sekitar 100.000 EDC, yang siap implementasikan QRIS ada 60.000 EDC, sisa 40.000 EDC itu kita kerjasama dengan pihak lain, sehingga kebijakannya ada di mereka,” kata
Head of Digital Banking, Branchless & Partnership CIMB Bambang Karsono Adi kepada Kontan.co.id baru-baru ini.
Baca Juga: Siap implementasi QRIS, CIMB Niaga pacu pertumbuhan merchant Selain mengandalkan
merchant perseroan, CIMB juga terus meningkatkan kerjasamanya dengan berbagai pihak. Salah satu pihak yang digandeng perseroan adalah Bukalapak. Saat ini perseroan telah bekerjasama dengan 2.000
merchant offline Bukalapak untuk menyediakan stiker
QR Code dan dalam waktu dekat akan ditambah hingga mencapai 10.000
merchant.
Upaya mengakuisisi
merchant dilakukan CIMB lantaran dalam QRIS menciptakan interkoneksi dan interoperabilitas. Singkatnya,
merchant CIMB yang berstandar QRIS kini bisa juga digunakan bertransaksi oleh platform
QR Code lain, misalnya LinkAja, Go Pay, OVO. Bambang bilang ini menciptakan potensi bisnis baru, lantaran pemilik
merchant bisa mendapatkan komisi dari transaksi oleh platform CIMB Niaga yaitu
Go Mobile. Seperti transaksi
off us dalam transaksi kartu debit. Namun, dia belum bisa memprediksi berapa potensi tambahan pendapatan dari transaksi berbasis QRIS karena aturannya masih digodok Bank Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .