Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa Sudah Mulai Investasi di Sektor ESG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51 Tahun 2017 lembaga keuangan termasuk asuransi harus menerapkan bisnis keuangan berkelanjutan.

Dalam hal ini penerapan aturan itu, salah satunya bisa dengan menempatkan investasi yang berprinsip environmental, social dan governance (ESG).

Meski tidak ada aturan pasti terkait investasi dengan prinsip ESG, sejumlah perusahaan asuransi jiwa telah melakukan program-program investasi berkelanjutan khususnya di ESG.


Plt. Direktur Utama PT BNI Life Insurance (BNI Life) Eben Eser Nainggolan menyebutkan, total portofolio investasi BNI Life dengan prinsip ESG mencapai 5,25%.

“Sektor investasi dengan prinsip ESG yang kami tempatkan adalah keuangan, barang baku, perindustrian, barang konsumen primer, infrastruktur dan kesehatan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (24/8).

Sementara, investasi di instrumen obligasi kontribusinya masih relatif kecil yaitu hanya sekitar 0,1%. Ini karena tidak banyak obligasi green bond yang saat ini beredar.

“Sedangkan untuk investasi saham BNI Life memiliki investasi diberbagai saham ESG berdasarkan kriteria indeks Sri-Kehati dengan kontribusi sekitar 5,1% atau Rp 1,1 triliun,” sebutnya.

Baca Juga: AAJI Sebut Investasi Berprinsip ESG Belum Banyak Tersedia

Dikatakan Eben, strategi BNI Life dalam memilih investasi ESG didasarkan pada komitmen untuk mencapai hasil keuangan yang berkelanjutan sekaligus memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat.

“BNI Life juga melihat laporan-laporan ESG yang akan diterbitkan oleh perusahaan, hasil kajian atau riset dari lembaga-lembaga riset dan peraturan OJK yang berlaku,” terangnya.

Eben bilang, BNI Life akan meningkatkan bobot investasi di ESG secara bertahap dan selektif pada perusahaan yang berkomitmen untuk menjalankan ESG.

Sementara, Direktur Utama PT Asuransi BRI Life (BRI Life) Iwan Pasila mengatakan, saat ini portofolio investasi BRI Life  dengan prinsip ESG baru berupa green bond mencapai Rp 364 miliar per Juli 2023.

“Komposisi aset green bond terhadap total investasi BRI Life sebesar 2,4%,” kata Iwan kepada Kontan.

Iwan menuturkan strategi pembelian aset ESG tetap mengikuti kriteria kebijakan investasi terkait kualitas asset, karakteristik kewajiban, durasi, dan likuiditas.

“Saat ini kami investasi pada obligasi yang diterbitkan pemerintah dan korporasi BUMN yang memiliki minimal rating AA. Kami terus berupaya meningkatkan porsi investasi ESG dengan tetap memperhatikan kriteria-kriteria yang ada dalam kebijakan investasi,” tuturnya.

Sementara itu, Chief Marketing Officer PT AIA Financial Indonesia Kathryn Parapak menyampaikan dalam mendukung ESG, sejak tahun 2021 AIA Group sudah melakukan divestasi dari sektor batubara.

“Menurut saya ini langkah besar dan melihat situasi sekeliling kita sekarang walaupun kami ini perusahaan finansial ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki lingkungan,” ujarnya.

Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi dan Pajak Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Simon Imanto mengatakan portofolio investasi berprinsip ESG memang belum banyak tersedia.

“Apalagi portofolio yang syariah dengan prinsip atau pedoman ESG,” ujarnya di Jakarta, Kamis (24/8).

Simon menyatakan AAJI juga terus berdiskusi bersama OJK maupun pasar modal tentang bagaimana investasi di ESG maupun ESG yang berprinsip syariah.

Baca Juga: Total Aset Asuransi Jiwa Turun Tipis pada Semester I 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat