KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa optimis hasil investasi tahun ini akan tumbuh positif. PT BNI Life Insurance Misalnya menargetkan hasil investasi di tahun 2024 meningkat hingga 8%. Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan BNI Life berinvestasi paling banyak di instrumen pendapatan tetap. Hingga saat ini porsinya mencapai 80%. Menurut Eben hal ini sesuai dengan tujuan BNI Life yaitu aset
liability matching sehingga instrumen yang paling baik untuk
underlying asset perusahaan asuransi adalah
fixed income. "Di 2024 ini penempatan investasi masih akan sama yaitu mayoritas pada instrumen pendapatan tetap," jelas Eben pada Kontan.co.id, Selasa (16/1).
Eben menjelaskan di tahun 2024 BNI Life masih akan menempatkan investasi mayoritas pada instrumen pendapatan tetap. Selain itu ia juga mengatakan investasi di tahun ini akan ada sedikit pada instrumen saham sebagai
booster dan secukupnya pada instrumen pasar uang untuk menjaga likuiditas.
Baca Juga: BNI Life Targetkan Hasil Investasi Tahun Ini Tumbuh 8% Hal itu menurut Eben sejalan dengan rencana BNI Life untuk mendukung lebih penerapan ESG, maka dari sisi investasi pun akan mendukung rencana tersebut dalam pemilihan aset-aset investasi nantinya. "Di tahun ini kami pun menargetkan hasil investasi akan mencapai lebih dari Rp 1 triliun," ungkap Eben. Guna mencapai target di tahun 2024, Eben mengatakan BNI Life akan mengedepankan keamanan likuiditas dengan tetap mengoptimalkan hasil investasi. Eben juga eanambahkan di tahun 2024 ini tantangan yang akan dirasakan adalah adanya kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi, isu geopolitik yang belum mereda dan suku bunga yang akan berpengaruh pada
yield obligasi dan harga obligasi. "Namun kami masih melihat adanya peluang dari hal ini dengan melakukan strategi
profit taking sehingga kami akan terus aktif mengelola portofolio dengan melihat kondisi
market di setiap momentum," ujar Eben. Di sisi lain, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) juga optimis tahun 2024 akan terus memberikan hasil imbal investasi yang optimal dan cenderung positif.
Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan diperkirakan setelah pemilu, dimana investor yang semula menerapkan prinsip
wait and see karena volatilitas pasar, akan lebih berani mengimplementasikan strategi investasinya sesuai kondisi yang ada. Maka Vivin optimis setiap instrumen akan menunjukkan hasil yang positif di 2024 sejalan dengan fluktuasi dan perkembangan pasar.
Baca Juga: Nasional Re Targetkan Pendapatan Premi hingga Rp 4,5 Triliun pada Tahun 2024 Vivin mengungkapkan dalam alokasi dan pengelolaan portofolio investasi dari tahun ke tahun Generali Indonesia mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan juga memiliki proses pengawasan, baik dari komite investasi, regional, maupun secara grup.
Menurutnya pengelolaan alokasi investasi juga menerapkan berbagai strategi dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik untuk strategi jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dalam menerapkan strateginya, Generali Indonesia mengatur pemilihan portofolio secara seimbang, melalui kepemilikan pada saham-saham
blue chip, saham-saham dengan kapitalisasi besar (
big cap), maupun saham-saham dengan kapitalisasi kecil (
small cap). "Sesuai juga dengan konsep investasi, nilai saham fluktuatif karena dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti sentimen pasar, kenaikan suka bunga, dan lain-lain," jelas Vivin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi