KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi syariah catatkan kinerja positif terkait pendapatan kontribusi sepanjang semester I-2024. Salah satunya PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) mencatatkan pertumbuhan kontribusi bruto pada Semester I-2024. Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak menyampaikan kontribusi bruto perusahaan mencapai Rp 283,9 miliar pada semester I-2024. "Nilai itu tumbuh lebih dari 20%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ucapnya kepada Kontan, Jumat (19/7).
Hilman menyebut pertumbuhan itu disumbang kinerja positif asuransi kendaraan bermotor. Selain itu, adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai perlindungan yang juga mendorong distribusi penyediaan produk mikro, seperti Asuransi Mikro Demam Berdarah dan Asuransi Tifus.
Baca Juga: Zurich Syariah Catatkan Pertumbuhan Kontribusi Bruto pada Semester I-2024 Hilman optimistis bisa terus menjaga pertumbuhan kontribusi bruto hingga akhir 2024. Dia bilang optimisme itu tercermin dari pertumbuhan pada Semester I-2024. Untuk mempertahankan pertumbuhan, Hilman menyebut Zurich Syariah akan menerapkan sejumlah strategi. Salah satunya, yakni berfokus pada pengembangan kerja sama dengan mitra strategis perusahaan. "Selain itu, berupaya untuk terus mendorong lini bisnis kendaraan bermotor yang menjadi kontributor terbesar pendapatan perusahaan. Ditambah terus memperluas jangkauan perlindungan asuransi, inklusi asuransi, serta mengembangkan produk asuransi perjalanan kami yang merupakan signature produk dari Zurich Syariah," ungkapnya. Mengenai prospek bisnis syariah ke depan, Hilman meyakini bahwa industri asuransi syariah berpotensi untuk mancatatkan kinerja positif hingga akhir tahun ini. Ditambah melihat penetrasi asuransi syariah yang masih rendah. Senada dengan Zurich Syariah, PT Asuransi Jasindo Syariah juga mencatatkan kinerja positif terkait pendapatan kontribusi pada Semester I-2024. Direktur Utama PT Asuransi Jasindo Syariah, At Yaltha, mengungkapkan bahwa pendapatan kontribusi perusahaan mencapai Rp 154,46 miliar hingga Juni 2024. "Nilai tersebut tumbuh sebesar 49,18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya kepada Kontan, Jumat (19/7).
Baca Juga: BNI Life Targetkan Pendapatan Premi dari Unit Syariah Rp 689 Miliar di Tahun 2024 At Yaltha menjelaskan bahwa pertumbuhan itu didorong oleh kinerja positif pada bisnis kendaraan bermotor (KBM), properti, dan aneka. Selain itu, Jasindo Syariah menargetkan pendapatan kontribusi dapat tumbuh hingga 150% sepanjang 2024 dari tahun sebelumnya. Untuk mencapai target tersebut, At Yaltha menyebut perusahaan akan fokus menjalankan beberapa strategi utama yang dapat diimplementasikan dengan cepat. Salah satunya dengan optimalisasi penjualan produk yang sudah ada. "Kami akan meningkatkan fokus pada produk-produk yang sudah terbukti memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan, melakukan kampanye pemasaran, serta promosi yang agresif," ungkapnya. Jasindo Syariah juga akan memperluas jaringan distribusi dengan menjalin kerja sama baru. Dia bilang perusahaan akan mencari mitra distribusi baru, seperti bank, e-commerce, dan platform fintech untuk menjual produk asuransi syariah.
Strategi lainnya, yakni melakukan peningkatan efisiensi operasional dan kualitas layanan. Caranya mempercepat proses digitalisasi layanan asuransi dan mengadopsi teknologi automasi untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan. At Yaltha juga menekankan pentingnya edukasi dan literasi keuangan syariah. Dia mengatakan pihaknya akan melakukan kampanye edukasi yang intensif melalui berbagai media untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai manfaat asuransi syariah. "Melalui strategi-strategi tersebut, Jasindo Syariah optimistis dapat mencapai target pertumbuhan pendapatan kontribusi yang telah ditetapkan sebesar 150% pada akhir tahun ini," kata At Yaltha. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi