Sejumlah perusahaan dorong pemanfaatan biodiesel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia telah mengamanatkan pengembangan dan penggunaan biodiesel sebagai upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% dari BAU (business as usual) pada tahun 2030. 

Riesta Anggarani, Peneliti Bahan Bakar – LEMIGAS menegaskan, pemerintah terus mendorong kesuksesan implementasi program B30, khususnya dalam memastikan semua BBM jenis minyak solar yang ada di dalam negeri dicampur dengan biodiesel sebesar 30%. 

"Sementara untuk program mandatori B40 hingga saat ini masih dalam tahap pengkajian baik teknis maupun keekonomian, sehingga penerapannya diperkirakan tidak akan dalam waktu dekat," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (20/7). 

Dukungan implementasi biodiesel terus gencar didorong sejumlah pemain dari beberapa sektor bisnis, salah satunya PT Shell Indonesia yang kembali menggelar acara Shell ExpertConnect dengan topik “Penggunaan Biodiesel Sekarang dan Masa Depan” pada Selasa (13/7). Acara yang merupakan wadah kolaborasi dan forum diskusi tentang topik tren industri saat ini. 

Andri Pratiwa, Direktur Pelumas Shell Indonesia mengatakan sebagai perusahaan energi dunia, Shell senantiasa mendukung penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. 

"Hal ini sejalan dengan strategi global Shell ‘Powering Progress’. Untuk itu Shell berkomitmen untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya mendukung agenda Pemerintah Indonesia dalam penggunaan energi yang lebih bersih dan mempersiapkan ketahanan energi," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (20/7). 

Baca Juga: Kembangkan energi bersih, Pertamina alokasikan US$ 8 miliar

Andri bilang, melalui forum Shell ExpertConnect ini pihaknya berharap terjadi pertukaran informasi, pengetahuan dan praktik terbaik untuk mensukseskan implementasi program B30 dan persiapan implementasi mandatori B40. 

Hadir dalam diskusi tersebut, Fahmi Azhari Mukhlis, Deputy GM Quality Assurance Dept. Komatsu Indonesia mengatakan senantiasa mendukung kebijakan pemerintah termasuk dalam implementasi B30. "Kami mendisain ulang dan memproduksi setiap material dengan komponen yang sesuai (compatible) untuk penggunaan B30 di semua mesin, baik Convention Diesel Engine maupun CRI Diesel Engine," ujarnya. 

Devi Ari Suryadi, Service Manager Komatsu Marketing and Support Indonesia menambahkan Komatsu menjamin kualitas mesin yang menggunakan bakar bakar biodiesel (B20 hingga B30) dengan standar SNI 7182. 

"Untuk membantu customer dalam pengaplikasian B30, kami memberikan ‘Service Tips’ dan juga menyarankan kepada setiap customer untuk merujuk kepada buku ‘Pedoman Penanganan dan Penyimpanan Biodiesel dan Campuran Biodiesel’ yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM," kata Devi. 

Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang menjadi energi alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Sifatnya yang degradable (mudah terurai) dengan emisi yang lebih rendah dibanding dari emisi hasil pembakaran bahan bakar fosil, menjadikan penggunaan biodiesel dapat meningkatkan kualitas lingkungan.

Indonesia telah memanfaatkan biodiesel sejak tahun 2008, dan pemanfaatannya secara nasional terus dikembangkan, baik dari segi volume, campuran ataupun jumlah perusahaan yang terlibat dalam bidang ini.

Selanjutnya: Prospek Saham Emiten CPO Kian Subur Berkat Insentif Pajak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .