KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan listrik dunia melirik kerja sama dengan PT Vale Indonesia Tbk (
INCO) untuk mengamankan pasokan nikel demi kebutuhan bisnisnya. Selain Ford Motor Company yang telah meneken komitmen di proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) Blok Pomalaa, sebelumnya sempat tersiar kabar Tesla berminat bekerja sama dengan INCO. Menurut kabar terbaru yang disampaikan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia bahwa Volkswagen (VW) perusahaan asal Eropa melalui PowerCo juga akan membangun ekosistem baterai mobil di Indonesia bekerja sama dengan sejumlah perusahaan termasuk perusahaan nasional.
Dalam catatan Kontan.co.id VW akan bekerja sama dengan PT Vale Indonesia Tbk, Ford, dan Huayou yang sedang membangun smelter di Sulawesi Selatan. Lalu ada juga kerja sama VW, Eramet dan Kalla Group. Serta VW akan bekerja sama dengan perusahaan nasional yakni Merdeka. Menanggapi banyaknya perusahaan kendaraan listrik dunia melirik INCO,
Head of Communications Vale Indonesia, Bayu Aji menyatakan Vale Indonesia memiliki histori praktik pertambangan berkelanjutan selama 54 tahun di Blok Sorowako. Maka itu banyak perusahaan lain yang mengunjungi ke sana.
Baca Juga: 3 Perusahaan Eropa Minat Investasi di Ekosistem Baterai Mobil, Begini Kata Pengamat Bayu menegaskan bagi Vale penerapan praktik pertambangan yang berkelanjutan adalah faktor utama. “Perusahaan seperti Ford dan perusahaan global lainnya, memperhatikan praktik keberlanjutan. Kalau mencari tambang kan banyak di Indonesia tapi keberlanjutan itu yang tidak mudah, itu faktor pembedanya,” jelasnya saat ditemui di Jakarta, Senin (17/4). Adapun Bayu memastikan bahwa Vale Indonesia akan membawa praktik tambang berkelanjutan di Sorowako ke proyek-proyek lainnya seperti di Pomalaa dan Morowali. Melansir Sustainability Report 2022, CEO Vale Indonesia, Febriany Eddy menyatakan, aspek lingkungan dan sosial menjadi atensi Perusahaan. Selain itu, tata kelola yang baik diyakini dapat menumbuhkan kinerja ekonomi dan budaya keberlanjutan. "Selama tahun 2022 kami mencatatkan pencapaian positif kinerja pengelolaan lingkungan, sosial, tata kelola, serta ekonomi. Dalam mewujudkan komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) absolut cakupan satu dan dua sebesar 33% pada tahun 2030 dan menuju net zero emisi tahun 2050," ungkap Febriany. Saat ini, Vale Indonesia mengoperasikan pabrik nikel Sorowako dengan intensitas karbon 26,94 Ton CO2 eq/Ton Ni, terendah di Indonesia. Perseroan juga mencatatkan pengurangan emisi GRK sebesar 330.669 ton CO2eq. Febriany menegaskan, pengurangan emisi karbon ini juga akan diterapkan di dua proyek pengembangan Vale Indonesia. Pada Indonesia Growth Project (IGP) Morowali Sulawesi Tengah, Vale dan para mitra, yakni TISCO, dan Xinhai, sepakat untuk mengoperasikan pabrik pertama dengan energi listrik dari pembangkit tenaga gas alam. Sementara, pada IGP Pomalaa, Sulawesi Tenggara, Vale Indonesia, Huayou, dan Ford, akan beroperasi dengan listrik tenaga non-batubara. Sesuai peta jalan menuju karbon netral, Vale Indonesia telah melakukan beberapa inisiatif, antara lain,
smart energy monitoring, studi optimalisasi untuk PLTA Larona, uji coba kendaraan berat listrik, dan perbaikan
package boiler heating up. Vale juga mencetak capaian pada efisiensi energi di antaranya, pemakaian bahan bakar nabati (BBN) biodiesel B30 yang mampu mengurangi 30% pemakaian bahan bakar fosil. Sepanjang 2022, Vale Indonesia telah mereklamasi lahan tambang seluas 295,43 Hektar (Ha), satu persen lebih baik dari yang ditargetkan 293,44 Ha dengan jumlah pohon ditanam sebanyak 179.993 pohon.
Baca Juga: MIND ID Siap Berinvestasi di Proyek Smelter Vale Indonesia (INCO) Jika Diminta Total luas lahan yang direhabilitasi dan direklamasi hingga 2022 yaitu 3.500,22 Ha. Fokus rehabilitasi juga dilakukan pada daerah aliran sungai (DAS) di luar area konsesi seluas 10.000 Ha.
Selain itu, Vale Indonesia mendapat kepercayaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk merehabilitasi DAS seluas 435 Ha di enam wilayah kecamatan di Provinsi Jawa Barat. Hingga 2022, INCO telah menyerahkan 140 hektar lahan kritis pada DAS yang telah direhabilitasi kepada Kementerian LHK. Tak tanggung-tanggung Vale mengalokasikan dana untuk pengelolaan lingkungan Tahun 2022 sebesar US$ 20.142.498 atau US$ 20,14 juta untuk area Sorowako dan Pomalaa. Pada sisi keanekaragaman hayati Vale Indonesia melakukan konservasi spesies fauna maupun flora dilindungi dan terancam punah. Berdasar hasil studi bersama Universitas Hasanuddin sejak tahun 2020, diketahui di wilayah operasi pertambangan Blok Sorowako ada 43 spesies dilindungi berdasarkan Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .