KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya menjadi berkah bagi perusahaan pergadaian. Oleh karena itu, sejumlah perusahaan akan memaksimalkan potensi momen Nataru 2023. Salah satunya PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) yang menilai momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini akan mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan. Direktur Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) Budiarto Sembiring menyampaikan menjelang momen Nataru 2023, potensi pertumbuhan pembiayaan gadai diperkirakan tumbuh 16,67% Year on Year (YoY), jika dibandingkan dengan momen Nataru tahun sebelumnya.
"Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan nasabah pada momen Nataru 2023, Budi Gadai menyiapkan pembiayaan berdasarkan hukum gadai sekitar Rp 14 miliar," kata Budiarto kepada Kontan.co.id, Minggu (26/11).
Baca Juga: Pegadaian Bidik Pendapatan Rp 2,7 Triliun pada Momen Nataru 2023 Adapun persiapan pembiayaan itu meningkat 16,66%, jika dibandingkan dengan momen Nataru tahun sebelumnya yang sebesar Rp 12 miliar. Budiarto menerangkan, saat ini Budi Gadai tidak berkecimpung di bisnis non gadai hanya bisnis gadai saja, sehingga tak mengetahui perkembangan bisnis non gadai. Budiarto optimistis bisa meraih pendapatan maksimal pada momen Nataru kali ini. Budi Gadai menargetkan pendapatan kotor pada momen Nataru 2023 sekitar Rp 1,3 miliar hingga 1,5 miliar. Di sisi lain, Budiarto menyebut sejauh ini Budi Gadai Indonesia telah memiliki ekuitas sebesar Rp 30 miliar. PT Pegadaian (Persero) juga akan memaksimalkan potensi momen Nataru kali ini. Untuk menyongsong momen tersebut, Pegadaian telah menargetkan pendapatan. "Pendapatan prusahaan sejak November hingga musim Nataru 2023 diperkirakan mencapai Rp 2,7 triliun," ucap Sekretaris PT Pegadaian Yudi Sadono kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11). Yudi mengatakan Pegadaian telah menyiapkan modal atau ekuitas yang cukup untuk menyongsong momen Nataru kali ini. Selain itu, kata dia, program-program tematik juga telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti Gelora Gadai, yang dimulai sejak 22 November 2023 hingga 31 Desember 2023. Yudi menambahkan jenis pembiayaan yang akan mengalami pertumbuhan pada musim natal dan tahun baru tahun ini diperkirakan masih didominasi oleh portofolio produk gadai. Walaupun secara persentase, produk mikro masih mendominasi mengingat masih luasnya potensi pasar yang belum dijangkau.
Mengenai bisnis non gadai, Yudi menuturkan bisnis tersebut diperkirakan masih tetap akan menyumbangkan kinerja positif pada momen Nataru kali ini. Sebab, program-program yang mendukung peningkatan penyaluran kredit semua produk tetap berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun. Dari sisi produk gadai, Yudi menyampaikan sampai saat ini segmen itu mencapai outstanding Rp 54,6 Triliun atau meningkat 83% dari total outstanding. "Nilai itu mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,55% secara Year on Year (YoY) sampai Oktober 2023. Dalam beberapa bulan ke depan, dia mengatakan bisnis segmen tersebut kemungkinan akan sedikit landai cenderung positif dengan target Rp 54,7 triliun," kata Yudi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat